Minat besar dari investor, Mitratel meningkatkan pangsa agregasi menjadi 5%

Reporter: cahaya hatiku | editor: Wahyu Rahmawati

KangKetik – JAKARTA. Alias ​​​​untuk tampilan stok awal Penawaran umum perdana (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menarik minat investor yang besar. Hal ini membuat anak perusahaan Telkom perlu menambah alokasi saham untuk alokasi pusat (Kolam renang).

“distribusi Kolam renang Sumber Kontan.co.id yang mengetahui hal tersebut mengatakan pada Jumat (19/11) bahwa dari seluruh saham yang ditawarkan meningkat dari 2,5% menjadi 5%.

Dengan demikian, melalui IPO, penyedia menara telekomunikasi tersebut akan menawarkan 23.493.524.800 saham kepada publik. Jumlah ini setara dengan lebih dari 28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca juga: IPO Mitratel telah dilaporkan mengalami kelebihan permintaan 6 kali, dan dana yang terkumpul bisa mencapai Rs 20,43

Dengan harga penawaran Rs 800 per saham, Mitratel akan menerima dana IPO Rs 18,79 triliun. Direncanakan sekitar 90% akan digunakan. Pengeluaran modal (Pengeluaran modal) untuk pengembangan usaha organik dan anorganik, sisanya 10% untuk modal kerja dan keperluan lainnya.

Perusahaan yang akan terdaftar di bawah simbol saham MTEL ini didukung oleh investor jangka panjang lokal dan global. Perusahaan memiliki lebih dari 28.000 menara yang tersebar di seluruh Indonesia dengan 57% menara tersebut berada di luar pulau Jawa.

Direktur investasi Mitratel Hendra Purnama yakin dengan banyaknya jumlah menara di luar Jawa, Mitratel dapat menarik lebih banyak penyewaan, mengingat operator telekomunikasi sedang mengembangkan jaringan secara luas di luar Jawa. Untuk itu, Mitratel akan terus berkomunikasi dengan operator telekomunikasi dan menyediakan layanan mereka.

Baca juga: OJK menetapkan pencatatan saham Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) dalam daftar efek syariah

Dari segi lokasi, menara Mitratel memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan penyedia menara lainnya. Menurut Hendra, 66% menara Mitratel berada di lokasi yang tidak ada pesaing lain dalam radius 1 km.

Dalam empat tahun ke depan, Mitratel akan membangun 3.000 menara baru sebagai bagian dari pengembangan organik dan berencana mengakuisisi sekitar 6.000 menara setelah IPO. Sejalan dengan rencana penambahan jumlah menara dan perluasan pangsa pasar, tujuan Mitratel, tarif sewa Perusahaan dapat meningkatkan level saat ini 1,57 kali.

Pada tahun 2025, tarif sewa Targetnya mencapai 1,8 kali, sejajar dengan perusahaan konstelasi lainnya,” kata Hendra dalam acara yang digelar Mandiri Securitas, sekitar Kamis (11/11).

Baca juga: Mitratel (MTEL) menetapkan harga IPO pada Rs 800 per saham, menghasilkan uang baru sebesar Rs 18,33

Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Mitratel juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 11% per tahun. Demikian pula laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) ditargetkan meningkat sekitar 13% per tahun.

Dalam tiga tahun terakhir, Mitratel telah menunjukkan pertumbuhan kinerja yang konsisten, baik dari segi garis atas Juga bukan minimum. Pendapatan Mitratel meningkat sebesar 17,92% pada 2018 hingga 2019 secara tahunan (YoY), dari Rp 4,52 triliun menjadi Rp 5,33 triliun. Setelah itu, pendapatan Mitratel pada 2019-2020 tumbuh 16,14% year-on-year, dari Rp 5,33 triliun menjadi Rp 6,19 triliun.

Setelah itu, laba Mitratel untuk periode 2018 hingga 2019 meningkat 9,74% year-on-year, dari Rs 449,6 miliar menjadi Rs 493,4 miliar. Kemudian, pada 2019 hingga 2020, laba Mitratel untuk periode tersebut meningkat 22% year-on-year, dari Rs 493,4 miliar menjadi Rs 602 miliar.

Sementara itu, selama enam bulan pertama tahun 2021, Mitratel mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 3,23 triliun, meningkat 11% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,91 triliun. Laba Mitratel untuk periode per Juni 2021 meningkat 355,88% year-on-year, dari Rs.153,7 miliar menjadi Rs.700,7 miliar.

Baca juga: Setelah IPO, Mitratel menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11%