klarifikasi. Gerhana bulan sebagian akan dimulai sore ini (19/11), dan berikut adalah area yang bisa dilihat:
Sumber: Kompas.com | editor: Uday Wikanto
KangKetik – JAKARTA. Jangan lewatkan acara alamnya, yaitu gerhana bulan. Hari ini akan terjadi gerhana bulan sebagian.
Agar tidak ketinggalan, yuk kita simak jadwal dan cara menyaksikan gerhana bulan sebagian yang bisa disaksikan di beberapa wilayah Indonesia.
Gerhana bulan ini merupakan gerhana bulan sebagian. Namun gerhana bulan sebagian ini sangat istimewa karena berlangsung begitu lama.
Informasi resmi yang dirilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), peristiwa tersebut menjadi gerhana bulan terpanjang abad ini. Gerhana bulan sebagian adalah keadaan dimana permukaan bulan tertutup sebagian oleh bayangan bumi atau bayangan bumi. Semakin lama bulan menuju ke pusat bayangan atau pusatnya pada puncak gerhana, maka gerhana akan berlangsung lebih lama.
Gerhana bulan berlangsung 3 jam 28 menit
Peneliti dari Space Science Center Laban Andy Pangirang menjelaskan, gerhana bulan ini memiliki magnitudo gerhana 0,9785. Permukaan Bulan akan ditutupi oleh 97,85 persen bayangan Bumi, di dekat gugus Pleaides di konstelasi Taurus.
Hal ini membuat durasi gerhana bulan bisa berlangsung selama 3 jam 28 menit. Namun, hanya Papua yang akan mengalami periode gerhana terlama, yakni dua jam 20 menit sejak bulan terbit.
Sementara itu, Indonesia bagian barat tidak bisa mengamati puncak gerhana bulan sebagian.
Baca juga: Gerhana bulan sebagian 19 November bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia
Kapan dan di mana Anda menyaksikan gerhana bulan sebagian?
Fase awal penumbra dan awal terjadinya gerhana bulan sebagian diawali dengan fase awal penumbra yang terjadi pada pukul 13.00 WIB, 14.00 WITA, atau 15.00 WIT. Tidak semua Indonesia bisa menyaksikan fase awal ini karena bulan masih berada di bawah ufuk dan belum terbit.
Kemudian, fase awal sebagian terjadi pada pukul 14.18 WIB, 15.18 WIT atau 16.18 WIT yang masih belum terpantau dari seluruh wilayah Indonesia.
puncak gerhana bulan
Sedangkan puncak gerhana sebagian terjadi pada pukul 16.02 WIB, 17.02 WIB, atau 18.02 WIB. Wilayah yang dapat mengalami fase puncak gerhana bulan sebagian pada 19 November 2021 antara lain:
1. Provinsi Papua Barat, tidak termasuk Kabupaten Kepulauan Raja Ampat
2. Provinsi Papua
3. Provinsi Maluku meliputi kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara atau Kepulauan Kunci, dan Kabupaten Panah.
Fase terakhir gerhana bulan sebagian dan terakhir
Fase terakhir gerhana bulan sebagian terjadi pada pukul 17.47 WIB, 18.47 WIB, atau 19.47 WIB, dengan wilayah yang bisa menyaksikannya antara lain:
1. Pulau Papua
2. Kepulauan Maluku
3. Sulawesi
4. Kalimantan
5. Nusa Tenggara
6. Pulau Madura
7. Bali
8. Jawa kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Simahi, Kabupaten Bandung Barat
9 – Provinsi Kepulauan Riau, termasuk Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anampas
10. Provinsi Bangka Belitung, kecuali Kabupaten Bangka Barat saat itu, akan berlangsung pada babak final semi-bayangan pada pukul 19,05 WIT, 20,05 WIT atau 21,05 WIT yang dapat disaksikan dari seluruh Indonesia.
Cara menyaksikan gerhana bulan sebagian
Gerhana bulan ini dapat diamati tanpa menggunakan alat bantu optik apa pun. Perlu dicatat bahwa perbedaan utama antara bulan purnama biasa dan Gerhana Bulan Penumbra adalah bahwa Gerhana Bulan Penumbra akan jauh lebih buram dan lebih redup daripada bulan purnama pada umumnya.
Ini akan terlihat jelas ketika diamati dengan kamera DSLR, kamera ponsel mode ahli atau kamera CCD yang terhubung ke teleskop dan instrumen, dan gambar yang diambil telah diproses dengan parameter fotografi tertentu dengan nilai yang sama.
Gerhana bulan sebagian di Indonesia
Gerhana bulan sebagian sebelumnya terjadi di Indonesia pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017, dan 17 Juli 2019. Sedangkan gerhana bulan sebagian berikutnya akan terjadi pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028, dan 16 Juni 2030. Gerhana bulan total terlama terjadi pada tahun 2018. , selama satu jam, 42 menit dan 57 detik.
Mayoritas gerhana berlangsung kurang dari dua jam, menjadikan gerhana bulan 19 November 2021 sebagai yang terpanjang atau terlama di abad ini. Seri Saros-126 Gerhana kali ini merupakan yang ke-45 dari gerhana yang ke-71 dalam Rangkaian Saros-126.
Deret Saros adalah rangkaian gerhana yang selang waktu antara dua gerhana yang berurutan adalah siklus Saros. Siklus Saros adalah siklus ekliptika dengan durasi rata-rata 18 tahun, 11 hari, 8 jam, dan 223 siklus ekliptika (siklus kolegial Bulan).
Seri Saros dapat terdiri dari 70-80 gerhana dan berusia antara 1.200 dan 1.400 tahun. Rangkaian gerhana bulan Saros diawali dengan gerhana bulan semi, saat bulan memasuki semi-bayangan bumi, kemudian bulan perlahan memasuki bayangan bumi, sehingga terjadilah gerhana bulan sebagian.
Setelah itu, seluruh permukaan bulan memasuki zona bayangan, sehingga terjadi gerhana bulan total. Puncak dari punggungan Saros terjadi saat gerhana bulan total pusat, ketika bulan tepat berada di tengah bayangan.
Hal ini menyebabkan gerhana bulan memiliki durasi total terpanjang. Setelah mencapai ketinggian punggungan Saros, Bulan perlahan menjauh dari pusat bayangan, kembali mengalami gerhana bulan sebagian dan menutup dengan gerhana semilunar.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul “Gerhana Bulan Parsial Terpanjang Abad 19 November: Waktu, Wilayah dan Cara Melihat”,
Pengarang: Mila Arnani
Editor: Ingrid Doi Weidhachori
Donasi, dapatkan voucher gratis!
Sebagai ungkapan terima kasih atas perhatian Anda, ada voucher gratis senilai donasi yang dapat digunakan untuk berbelanja di Toko KONTAN.