Malam ini…..
Kutunggu rembulan keluar dari peraduannya
Segumpal kisah tlah kupersiapkan tuk kuceritakan
Datanglah Dewi Malam, ku kan sabar menunggumu
Penat sudah seluruh jiwa raga ini
Menampung semua rasa bersemayam dalam dada
Tiba saatnya aku berbagi
Karena kelembutanmu,
Kupilih engkau…. duhai Dewi Malam
Malam ini,…..
Nampaknya kembali kuharus menelan kecewa
Sang Dewi Malam tak bersedia mendengar keluh kesahku
Bias kelembutannya tak menyinari bumiku
Kupikir…. Kau kurang tepat mendengar kumpulan ceritaku
Biarlah…. esok kan tunggu Sang Surya
Pagi ini……..
Kududuk manis menunggu sang surya menyapa bumi
Hangat terasa menyentuh kulit luarku
Pastilah dia bersedia mendengar ceritaku
Bukankah dia setia, tak penah lupa memberi terang pada bumi?
Wahai sang surya, kusapa engkau dengan gembira
Dengarlah….
Aku akan Bercerita tentang rahasia terbesar hatiku
Tapi segumpal awan hitam menutupi cahayanya
Ohhh… kutahu, ternyata sang surya tak berkenan mendengar rahasia hatiku.
Biarlah….. kan kucari ilalang yang biasanya ramah melambaikan daunnya
Pastilah ia akan menampung ceritaku dengan sempurna
Siang ini,…….
Kuhampiri rimbunan ilalang
Gemulai daunnya menjanjikan akan keramahan
Wahai ilalang,……
Tahukah kau akan rahasia hatiku?
Maukah kau simak kata hati yang tersimpan rapi selama ini?
Ahhh… ternyata kau hanya diam membisu
Rupanya bukan untukku lambaian indah itu
Biarlah….. Kupergi,
Kan kusimpan rahasia ini sendiri.
Akhirnya kusadari….
Tak gampang mencari sahabat sejati
Yang senantiasa mengerti dan bersedia mendengarkan
Yang nampak oleh mata, belumlah tentu sama dengan apa yang dikira
Hanya Dia yang setia, mendengar setiap keluh kesah umatnya
Sekarang kumengerti….
************************
Stempellll duluu ahhhhhh….
Ci Kim emang keren dan jempol
Nih.. receh Rp 500. Sana beli permen, ya.
Wkwkwkwkwk
Ternyata akhirnya diceritakan juga di ketikketik Po
Hehehehe… cukat, nggak ada rahasia lagi. semuanya diceritakan di ketikketik
sini ci kim.. duduk dekat mom… kita bagi2 rahasia yukkk
ssttt… hati2 ada acik… hehehe
Bisikin dong Mom…
Jangan mau Mom bisikin Mas Hans. Cukup kita berdua saja yang tahu.
Hahahaha… Mom, ada Acik. tunggu dia pergi dulu baru cici bisikin
Mommy…. tar dulu, Ada Acik.Kita tunggu Acik ngabur baru bagi2 rahasia ya. Selamat pagi Mommy
Wuiiihhh… makin maknyus neh puisinya Cicih…
Gak sia2 jadi ketua rombongan Rangkat di sini
Pagi Mas Hans,
hahahaha…. kan mas Hans gurunya.
Terima kasih ya…
Hanya Dia yang tetap setia…walau kadang kita malah yg tak setia
Pagi Bunda Yety,
Ketemu lagi kita di mari.
hayuuu… kita ramaiin ketikketik
Terima kasih Bund
Mas Hans, berkat bimbingan mas Hans.
Terima kasih ya
Bunda Yety, Ya.. Dia yang selalu setia mendengar keluh kesah umatNya.
Terima kasih Bund
Mas Hans, bisikannya hanya untuk orang kedua. Jadi … mahap..mahap.
hahahahahaha
#ehhh, siapa Kades Rangkat berikutnya, Mas? ini boleh dibisikin..
Mang mau pergi ke mana Neng? 😀
Neng bingung nyari alamat palsu, di mana…di mana, ke mana…?
Hahahaha.. Ayu Ting ting, kali.
Selmat pagi PakDoz
Dia memang selalu jd pendengar setia…yg penting sabar ngantri…
nice, cie Kim.
Selamat malam Ayu, terima kasih sdh mampir di mari.
Tulisan yang menarik dan sekaligus inspiratif mas Kim Foeng.salam hangat dari jauh
Selamat malam Pak Tjipta, salam hormat dariku.
Terima kasih telah berkenan hadir di lapak ini.
Semoga sehat selalu