Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo menargetkan sebanyak 2 juta sepeda motor listrik di Tanah Air, bisa menurunkan emisi hingga 29 persen pada 2030.
Mendukung hal tersebut, Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menggelar diskusi dengan Korps Lalu Lintas Polri, dan sejumlah instansi pemerintah serta masyarakat.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Brigjen Yusri Yunus mengatakan Polri sangat siap mendukung target Presiden untuk memenuhi target 2 juta kendaraan listrik.
“Kendaraan listrik yang sudah terdaftar per September 23 ribu, 22 ribu kendaraan roda dua, tandanya di plat nomor ada garis biru. Kami telah merevisi peraturan, Perpol Nomor 7 tentang Registrasi dan Identifikasi kendaraan, “kata Yusri Yunus di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, dikutip dari situs resmi Korlantas Polri, Rabu (5/10/2022).
Yusri menambahkan, dalam STNK, polisi berada pada tahap terakhir setelah Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan.
“Kendaraan listrik nomor rangkanya sangat panjang, jadi kami mengubah dan menyesuaikan STNK dan BPKB. Kamarin ada masalah, kendaraan listrik itu nomor rangka, tidak ada nomor mesinnya. Jadi kami mencari pengganti nomor mesin. dengan nomor pengemudi,” lanjut Yusri Yunus.
