Apa Itu RON pada BBM?

RON (Research Octane Number) adalah angka yang menunjukkan tingkat ketahanan bahan bakar terhadap knocking atau detonasi saat digunakan di dalam mesin. Knocking adalah kondisi ketika pembakaran dalam ruang bakar terjadi sebelum waktunya, yang dapat merusak mesin dalam jangka panjang. Semakin tinggi angka RON, semakin baik bahan bakar dalam menahan knocking, sehingga lebih cocok untuk mesin dengan rasio kompresi tinggi.

Perbedaan RON 88, 90, 92, dan 95

  1. RON 88 (Premium)
    • Digunakan pada kendaraan dengan rasio kompresi rendah.
    • Mudah terbakar tetapi lebih rentan terhadap knocking.
    • Sudah mulai ditinggalkan di banyak negara karena dianggap kurang ramah lingkungan.
  2. RON 90 (Pertalite)
    • Cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi menengah (9:1 hingga 10:1).
    • Lebih efisien dibanding Premium dan menghasilkan emisi yang lebih rendah.
  3. RON 92 (Pertamax)
    • Direkomendasikan untuk kendaraan dengan rasio kompresi lebih tinggi (10:1 hingga 11:1).
    • Pembakaran lebih sempurna sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin.
  4. RON 95 dan ke atas (Pertamax Turbo, Shell V-Power, dll.)
    • Dirancang untuk kendaraan dengan teknologi mesin modern dan rasio kompresi tinggi (di atas 11:1).
    • Menghasilkan tenaga lebih besar dan lebih sedikit residu karbon dalam mesin.

Mengapa Memilih BBM dengan RON yang Sesuai?

Menggunakan BBM dengan RON yang sesuai dengan spesifikasi mesin sangat penting. Jika RON terlalu rendah, kendaraan bisa mengalami knocking yang merusak komponen mesin. Sebaliknya, menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan memang tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi pemborosan karena tidak selalu meningkatkan performa kendaraan secara signifikan.

Cara Melakukan Tes RON pada BBM

Tes RON pada BBM dilakukan menggunakan mesin oktanometer atau uji laboratorium khusus. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:

  1. Uji Mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine)
    • Menggunakan mesin standar dengan pengaturan kompresi variabel.
    • BBM diuji dengan membandingkan karakteristiknya terhadap campuran standar.
    • Hasil uji memberikan angka RON yang sesuai dengan spesifikasi.
  2. Spektroskopi Massa dan Kromatografi Gas
    • Digunakan di laboratorium untuk menganalisis komposisi kimia BBM.
    • Memeriksa kandungan senyawa dan aditif yang mempengaruhi nilai oktan.
  3. Uji Jalan dengan Sensor Knocking
    • Beberapa kendaraan modern memiliki sensor knocking untuk mendeteksi kualitas BBM.
    • Data dari ECU (Engine Control Unit) dapat digunakan untuk menilai kompatibilitas BBM dengan mesin.
Baca juga :  Catat! 4 Tips Beli Mobil BMW Bekas Agar Tidak Salah Pilih

Alat Digital untuk Tes RON pada BBM

Selain metode konvensional, kini tersedia alat digital yang dapat mengukur RON secara lebih praktis dan cepat. Beberapa alat digital yang umum digunakan antara lain:

  1. Portable Octane Analyzer
    • Alat genggam yang dapat mengukur angka oktan BBM dalam hitungan detik.
    • Menggunakan teknologi spektroskopi inframerah untuk menganalisis komposisi bahan bakar.
  2. FTIR Spectrometer (Fourier Transform Infrared Spectroscopy)
    • Memanfaatkan sinar inframerah untuk mengidentifikasi senyawa dalam bahan bakar.
    • Akurat dan sering digunakan dalam pengujian laboratorium maupun industri minyak.
  3. NIR Spectrometer (Near Infrared Spectroscopy)
    • Teknologi ini bekerja dengan menganalisis spektrum cahaya yang dipantulkan oleh bahan bakar.
    • Mampu memberikan hasil cepat dan akurat tanpa memerlukan sampel yang banyak.

Dengan kemajuan teknologi, pengujian RON kini semakin mudah dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan. Hal ini membantu memastikan kualitas BBM yang digunakan sesuai dengan standar yang diperlukan.

Penggunaan RON untuk Mobil Baru

Untuk mobil baru, sebaiknya menggunakan BBM dengan RON yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Secara umum:

  • Mobil dengan mesin berteknologi standar (rasio kompresi 9:1 – 10:1) cocok menggunakan RON 90 (Pertalite) atau RON 92 (Pertamax).
  • Mobil dengan mesin modern dan rasio kompresi lebih tinggi (10:1 – 11:1) lebih baik menggunakan RON 92 (Pertamax) atau lebih tinggi.
  • Mobil sport atau premium dengan rasio kompresi tinggi (di atas 11:1) direkomendasikan menggunakan RON 95 atau lebih tinggi seperti Pertamax Turbo atau Shell V-Power.
Baca juga :  Pentingnya Asuransi Mobil untuk Mengurangi Risiko

Menggunakan BBM dengan RON yang lebih rendah dari spesifikasi bisa menyebabkan knocking dan menurunkan efisiensi mesin. Sebaliknya, menggunakan RON lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan tidak selalu memberikan peningkatan performa yang signifikan, tetapi dapat menjaga kebersihan mesin lebih baik.

Penggunaan RON untuk Mobil Tua

Untuk mobil tua atau yang berumur di atas 5 tahun, pemilihan BBM yang tepat bergantung pada spesifikasi mesin dan kondisi kendaraan. Berikut beberapa rekomendasi umum:

  • Mobil dengan rasio kompresi rendah hingga sedang (di bawah 9:1 – 10:1)  sebaiknya gunakan RON 92 (Pertamax) untuk menjaga kebersihan mesin.
  • Mobil dengan rasio kompresi sedang hingga tinggi (10:1 ke atas) lebih baik menggunakan RON 92 (Pertamax) atau lebih tinggi, tergantung rekomendasi pabrikan.
  • Jika mobil sudah cukup tua dan mengalami penumpukan karbon di ruang bakar, menggunakan BBM dengan RON lebih tinggi bisa membantu membersihkan sisa residu pembakaran.

Jika mobil tua masih dalam kondisi baik dan tidak mengalami knocking, menggunakan RON yang sesuai dengan spesifikasi tetap menjadi pilihan terbaik untuk efisiensi dan performa mesin.

Kesimpulan

RON pada BBM berperan penting dalam menentukan efisiensi dan performa mesin kendaraan. Oleh karena itu, selalu gunakan BBM dengan angka RON yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan agar mendapatkan performa optimal serta menjaga umur mesin tetap panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *