Ketika memanggil Ima Mahdiah, salah seorang anggota DPRD DKI dari fraksi PDIP yang merupakan kader binaannya, Ahok menyampaikan 7 hal atau prinsip yang harus dipegang teguh oleh semua pejabat negara.
Berikut ini pernyataan Ahok kepada Ima Mahdiah ;
Saya memanggil kamu (Ima Mahdiah) dan saya tidak peduli, kamu senang atau tidak. Sebab saya menyampaikan kebenaran kok !. Di dunia politik ini ada baik dan jahatnya. Saya nggak mau katakan ini seperti dua sisi mata uang, tapi yang pasti dunia politik, itu ada baik dan ada yang jahat.
Sisi Baik dan buruk jadi pejabat
Baiknya, kita punya kuasa untuk menolong banyak orang. Seperti kamu sekarang di DPRD, jika ada orang sakit, nutuh rumah sakit, kamu kontak RSUD, mereka dengerin kamu, sebab kamu anggota dewan yang terhormat. Saya ketika jadi Gubernur, tengah malam saya minta ambulance untuk jemput orang sakit jantung, langsung dikerjain. Itu sisi baiknya, lalu sisi buruknya apa?
Sisi buruknya adalah kita ditawarin banyak fasilitas, kenyamanan dan kenikmatan hidup. yang membuat kita tidak mampu lagi berdiri untuk kebenaran dan keadilan.
Sekarang pertanyaannya begini, saya ingin ada di dalam pikiran kamu, ada 7 hal yang harus ada di dalam pikiranmu sebagai pejabat. Jika sedang membuat kebijakan atau menyetujui sesuatu, dalam menghadapinya kan ada teman-teman yang ada sisi baik dan buruknya. Apa yang harus kamu lakukan?
Pertama – Sesuai Aturan
Ketika ada suatu masalah datang, ada anggaran, ada duit, dalam kegiatan apapun, kamu harus bertanya pada dirimu sendiri, ini bener nggak? Ini sesuai aturan gak ya? Ini sah apa nggak? Jika iya, lolos.
Kedua – Terhormat
Kalau tindakan ini kamu ambil, kamu jadi terhormat gak ya? Karena kamu ini anggota dewan yang terhormat. Menjadi pejabat publik itu menginginkan jabatan terhormat sebetulnya. Jadi mengingnginkan jabatan sebagai pejabat publik itu tidak salah, tidak dosa. Karena kamu menginginkan sebuah jabatan untuk melayani orang banyak. Kamu itu terhormat selama berada pada sisi baik. Yang berdosa itu jika kamu menginginkan jabatan untuk hal-hal tidak baik.
Ketiga – Adil
Adilkah kebijakan yang kamu ambil itu. Rasa keadilan rakyat terusik nggak ketika kamu mengambil sebuah kebijakan? Kamu bisa mewujudkan keadilan sosial nggak?
Keempat – Etika
Ketika kamu melakukan sesuatu, apakah melangar etika atau kesusilaan nggak? ini penting. Kira-kira melanggar etika nggak? Secara aturan dan legal oke, tapi secara etika kesusilaan kita tidak oke, maka tinggalkan.
Kelima – Penilaian orang lain
Jika kita berbuat sesuatu apa pendapat atau penilaian orang. Misal kamu jadi pejabat lalu orang undang di acara perkawinan lalu kamu datang, orang salaman, kamu kasih salam dulu. “Udah jadi pejabat masih gitu baik loh ..manis banget anaknya baik banget” Itu faktor penting kalau kamu lakukan.
Keenam – Kejujuran dan nama baik
Kamu melakukan sesuatu kegiatan, kira-kira sedap nggak dipandang orang. Kalau dibawa keluar, kira-kira sedap gak baunya. Seperti contoh kasus naik gaji anggota DPRD kalau dibawa keluar, tentu baunya tak sedap. Kalau masih ada saya jadi Gubernur, saya tidak akan setuju tunjangan rumah 60 juta dan mobil 21.5 juta per bulan. Anak-anak muda yang baru jadi pejabat jangan sok-sok an. Kalau bodoh, nurut, yang pinter ngajar. Kejujuran dan nama baik diatas segalanya.
Ketujuh – Terpuji
Yang ke-7, kebijakan yang kita buat ambil ini disebut tindakan dan layak dipuji nggak kira-kira? Yang kamu ambil ini, kira-kira orang mau muji-muji kamu nggak? Bukan kita sebagai pejabat hanya untuk mencari pujian semata. Seperti saya bekerja tidak minta pujian. Kebohongan tak bisa ditutupi.
Itulah 7 prinsip yang wajib dipegang oleh semua pejabat publik sesuai dengan saran Ahok.