Akhirnya Takkan Sia-sia
Puisi : Edy Priyatna
Aku melangkahkan kaki kecil
meski kabut senja membuat samar mata memandang
jauh di depan masih ada seberkas sinar
namun keyakinan masih diserang keraguan kalbu
Kelintar berliku kian sarat kelelahan
mengikis habis sedikit demi sedikit
setubuh daya raga memberi pilihan
patah atau semangat yang hinggap
dalam hati yang selalu ada keluh
Lemak tulang untuk berperang
setelah habis mengasah pikiran
jejak-jejak dapat tertapak
meninggalkan rasa sia-sia
menandai lubang-lubang hitam
kendati angin badai membelai jiwa putih
Kala dihempas memperpanjang waktu
mengabadikan air kesedihan dan kegembiraan
pada dinding yang melukiskan angan
tempat membuat cinta dan cita
harap terhingga pada kelemahan hati
setiap tarikan hembusan nafas
setiap detak-detak jantung
akhirnya takkan sia-sia
(Pondok Petir, 02 Agustus 2013)
Manstaf 🙂
Selalu ada hikmah….:-)
Manstaf, Retnowardani…….:)