“Nia please loe datang kerumah gue sekarang juga, gue ada perlu penting banget dan gak pake lama, dan jika loe datang jangan sampai mamah tau karena loe tau sendiri i mamah masih marah sama loe”
Pesan singkat yang di kirimkan maya ke hpku, siang itu aku langsung datang ke rumah maya dan aku tau waktu-waktu segitu mamah angkat nya maya tidak ada di rumah, aku juga tau kenapa mamah nya maya marah sama aku, ya gara-gara maya punya pacar yang se kabupaten dengan ku, dan mamahnya maya menganggap aku lah yang memperkenalkan mereka dan membuat mereka sampai ke pacaran..
Tiga bulan sebelumnya, pada waktu itu betapa banyak nya promosi dari berbagai operator termasuk indosat, indosat waktu itu mengeluarkan promo telpon sepuasnya sepanjang malam mulai dari pukul 11 malam sampai pagi, tanpa sepengetahuan aku maya sering telpon-telponan dengan seorang lelaki entah dari mana awalnya, entah salah sambung atau dengan sengaja telah mengenalnya, namun selama aku tinggal di rumahnya maya ketika aku menumpang maya dengan asik selalu menempelkan hpnya di telinganya ketika di atas kasur, hari demi hari kedekatan maya dengan lelaki itu semakin dekat, dan pada akhirnya maya memberitahu aku kalo dia punya teman lelaki se kabupaten dengan ku, aku hanya mengangguk dan siang itu aku berpamitan pulang karena bapak sedang sakit sedangkan maya malah minta ikut denganku pulang, dan alasannya ke mamah angkatnya dia mau menengok bapak ku yang sakit.
Sesampainya di kotaku, aku turun di terminal utama dan mencari kendaran yang menuju desaku, sedangkan maya masih sibuk dengan telpon genggamnya dan dia pun teriak dari belakang memanggilku.
“Ni gue gak ikut ke rumah loe ya?”
“Loch katanya mau ikut gimana sich? kamukan sudah disni masa mau balik lagi?” jawab ku agak sedikit kesal karena aku takut kalo dia minta pulang lagi setelah dia tau kalo kotaku termasuk kota yang dingin udaranya..
“Enggak, gu,,gue gak mau balik lagi ke jakarta tapi gue mau ketemu seseorang” Tanpa aku curigai siapa orangnya, aku hanya mengangguk walau ada rasa kuatir karena hari sudah mulai sore, “Tapi dia ketemu siapa? kan dia gak punya siapa-siapa?” Gerutuku sambil memandangnya.
“Aku mau ketemu cowok yang pernah gue ceritain itu” Suara maya mengecil dan menundukan kepalanya.
“Ok karena nanti aku gak mau di salahin ibu, aku nunggu teman mu itu datang dan aku mau kenal sama dia”
“Iya”
Setelah beberapa saat kami berdiri di depan terminal ada seorang lelaki muda, tinggi kurus kaya tidak ter urus, aku gak percaya dengan penampilan lelaki itu aku juga nyoba melarang maya untuk ketemu dengan lelaki itu berlama-lama, tapi maya malah memaksa kalo dia gak mau ikut kerumahku melainkan dia mau ikut dengan lelaki itu, setelah lama kami berdebat akhirnya dengan rasa marah aku pun meng iya kan maya untuk bersama lelaki itu, dengan syarat kalo besok maya harus nyusul ke rumahku bersama si lelaki itu, ku tinggalkan alamat rumah ku di hpnya dan akupun menghilang dari hadapan mereka..
*****
Beberapa hari kemudia aku kembali ke jakarta dan aku sempat menelpon maya karena sudah beberapa hari aku hubungi dia, namun dia tak mau menjawabnya.
karena telpon ku tidak di jawabnya aku mendatangi rumahnya dengan anggapan kalo dia ada di rumah, sesampai aku di rumahnya sang ibu sudah siap siaga di depan pintu dan menghadangku, berhubung aku tidak tau apa-apa aku seperti biasa bersikap padanya, mengucapkan salam dan mencium tangannya lalu menanyakan keadaan maya, lalu meminta maaf atas kepulangan maya tanpa aku di sampingnya, tapi ibu maya tiba-tiba marah dan dia mengusir aku dari rumahnya aku yang tidak tau apa permasalahan nya, pergi dengan seribu pertanyaan yang tidak ada jawabannya, semenjak itu jika ingin ketemu maya maka aku harus menemuinya di luar rumah ketika sang ibu lalai dari pengawasan nya..
*****
Seminggu dari kejadian sang ibu angkatnya maya pamit ke maya belaiu mau pergi pulang kampung ke banten, maya langsung menelpon aku tapi aku sedangs ibuk tidak bisa menemui nya, maya pun sms aku dan dia bilang kalo lelaki yang pernah ia temui itu akan datang ke jakarta dan menemui nya, maya berulang-ulang sms aku meminta bantuan belanja makanan juga minuman sebagai tanda sambutan nya ke si lelaki yang bernma chandra tersebut, Mau tidak mau sepulang kerja aku mendatanginya dan menemani dia belanja lalu membuatkan masakan setelah itu aku di suruh menjemput lelaki itu di terminal kampung rambutan “Beuh kaya pembantunya aja? emangnya sejak kapan aku di gaji dan harus ngikuti kata loe?”Gerutuku agak kesal.
Setelah aku jemput lelaki itu aku kembali ke kostan ku dan aku gak mau lagi ngikutin apa kata maya malam itu dan ku matikan juga hpku agar dia tak bisa menghubungi aku,lalu ku rebahkan tubuhku setelah seharian aku beraktipitas di toko juga ngebantuin si maya sambil memikirkan apa yang sedang maya lakukan di rumahnya dengan lelaki itu sedangkan ibunya tidak ada di rumah, “Argggghhhh bodo ah mau ngapain juga lagiankan sudah pada gede ini?” Aku berusaha menepis bayangan buruk dengan apa yang akan mereka lakukan di rumahnya malam itu..
Pagi menjelang siang ku buka kembali hpku karena bos toko belum pulang takutnya dia menelpon, eh yang dapat malah sms dari maya sampai beberapa kali hanya bilang kalo dia seneng banget dengan chandra si lelaki aneh itu, tak ku respond sms maya aku kembali dengan kesibukan ku yang seharusnya aku kerjakan.
Dua bulan kemudian maya sering bolos kerja dan malah sering pergi tanpa pamit dari ibunya juga gak pernah lagi ngabarin aku kemanapun dia pergi atau bersama siapa, dengan kesibukan masing-masing akhirnya aku dan maya hubungan kami agak sedikit renggang dan tidak tau kabar dari satu sama lainnya, sepulang kerja aku dapat telpon dari ibu angkat nya maya dan memintaku untuk menemuinya di sebuah mall yang biasa dia kunjungi ketika belanja, dan tidak terlalu jauh juga dari tempat kerjaku, dan aku pun memenuhi permintaan ibu eem dan kamipun bertemu, beliau pun langsung to the point ke permasalahan yang hendak beliau bicarakan, ternyata oh ternyata kembali mempermasalahkan maya yang jarang di rumah bahkan jarang pulang, aku angkat tangan karena sudah lama juga tidak berkomunikasi dengan nya, bu Eem meminta alamat si lelaki yang selalu bersama maya, aku tidak memberikan nya karena memang aku tidak tau tepat dimana tinggalnya si lelaki tersebut..
******
Tiga bulan kemudia setelah aku menerima pesang singkat nya maya aku menemuinya, dan ibu angkatnya maya sedang tidak ada katanya pulang kampung ke banten lagi karena ada saudaranya yang meninggal, aku mengetuk pintu rumah yang pernah aku tempati sebelum aku memiliki kostan itu, maya perlahan dia membuka pintunya dengan wajah pucat mata bengkak sepertinya dia semalaman habis nangis,
“May kamu kenapa?”
“Gak apa-apa masuk ni” Aku masuk dengan penuh kecurigaan karena aku yakin kalo maya pasti habis nangis dan ada apa-apa dengan nya?
“Kamu di apain sama cowok kamu?” cetus ku tanpa basa-basi padanya..
“Gak apa-apa” tetap maya tak mau mejawab yang sebenarnya.
“Ok may kamu gak mau ngasih tau sama aku masalahmu kan? tapi aku ini kenal kamu sudah lama walau kita jarang komunikasi bukan berarti aku gak perduli sama kamu, kan kamu tau aku sibuk akhir-akhir ini, dan kamu juga sudah ada pengganti aku” Ucapku sambil mengecilkan suaraku karena aku tidak mau dia tersinggung.
“Ni” ucapnya lirih
“Ya may kamu kenapa?”
“Aku” maya nunduk dan seperti tak kuasa untuk berkata.
“Apa yang di lakukan si bajingan ke kamu may?” Bentakku, karena aku tau pasti Chandra telah berbuat sesuatu pada maya.
maya terdiam dan ia langsung menangis, aku memeluk maya dan mencoba menghiburnya, setelah beberapa saat maya mereda lalu dia menceritakan siapa Chandra sebenarnya, Dia adalah lelaki yang maya cintai saat itu dan mereka kenal hanya dari sebuah salah sambung menjadi memiliki hubungan, setelah maya panjang lebar menceritakan ke adaan keluarga Chandra dan kehidupan nya selama ini, maya menunduk sambil memegang perutnya dan maya pun tak bisa menutupinya kalo dia sedang mengandung Chandra kecil, ingin aku teriak bahkan memaki aku sendiri kenapa dulu aku mengiyakan maya ikut dengan ku pulang ke kotaku, dan semenjak itulah mereka memiliki hubungan sampai-sampai maya harus kehilnagan kehormatan nya juga menanggung malu karena hamil di luar nikah.
“Maya-maya dan karena ulah mu sekarang aku harus menghadapi macan yang baru bangu tidur, ya itu ibu angkatmu” Ucapku sambil duduk lemas..
Salam Hangat ~D J~