Aku Mantan TKW Di UAE (Bag.1)

Tgl 12 Agustus 2007 saat sedang berlibur di Bali, tiba2 ada telpon dari UAE bahwa aku di terima bekerja di salah satu kantor penerbangan Nasional setempat. Tentu ada sedikit bantuan informasi dari teman baikku yang sudah bekerja di sana.

Hanya di beri waktu 3 hari untuk pamitan pada keluarga. Anak anak dan ibuku ngga setuju.

” Ngapain mama kerja di sana? ntar mama di siksa lho!”

Ibuku menangis,

“Jangan kesana deh.. serem, kamu ngga dengar cerita2 tentang TKW di sana?”

Makin ditakuti semakin aku merasa tertantang. Aku bilang pada mereka doakan saja aku selamat pulang dan pergi.

Lima belas Agustus 2007, pesawat Emirates mendarat dengan mulus di Dubai International Airport.Aku melihat kekiri dan ke kanan, duh di mana mana koq banyak Arab, yang lelaki berpakaian kondora, si wanita pakai Abaya. Walau aku sering keluar negeri tapi ke Middle East baru pertama kali.

Baca juga :  Menjawab Tantangan (III)

Dulu kan Arab yang kutahu adanya di Krukut dan Tanah Abang. Koq aku bisa sampai di sini ya ? Beneran apa mimpi?? Ah ternyata beneran koq. Akupun duduk diruang tunggu, menunggu jemputan dari kantor.

Tempatku tinggalku di kaki gunung Hajjar , state ke 6 UAE yaitu Ras Al Khaimah. Bukan kota megapolitan macam Dubai dan anehnya aku ngga betah tuh di Dubai, mahal dan macet

Aku bekerja di salah satu kantor penerbangan nasional UAE sebagai Administrative office. Fasilitas yang diberikan kantorku sangat bagus, disamping gaji besar, apartemen berkamar dua plus seorang cleaner, medical, Cuti setahun sekali selama 25 hari, gaji dibayar penuh plus tiket pp.

Para manager dan teman kerjaku kebanyakan orang Arab, Eropa, India dan Philipine. Mereka semua baik sekali dan aku nyaman sekali berada diantara mereka. Atasanku adalah Manager Operational asal Lebanon. Ada dua orang Indonesia yang bekerja disana, yaitu aku dan S.A seorang pramugari

Baca juga :  Perlunya Revitalisasi Jiwa-jiwa Kepahlawanan Di Era Modern

Learning by doing, aku yang ngga punya pengalaman bekerja di penerbangan mendapat banyak ilmu. Salah satu yang paling aku suka adalah pembelian spare parts pesawat terbang. Dari mulai mengirim RFQ ( request for quotation) ke suppliers di USA, Asia dan Eropa hingga spare parts tiba di tangan. Semula diajarin sama boss sampai aku bisa melakukannya sendiri. Kata salah satu kawan seorang pilot, jarang lho ada cewek dibagian purchasing spare parts pesawat. Alhamdulilah, nambah lagi ilmu manfaat.

Mungkin orang yang bekerja di luar negeri menyebut diri expatriat,  tapi saya suka sebutan Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Response (1)

  1. banyak pengalaman, banyak ilmu tambahan ya bu Fey…
    dan tetap low profile…salut… :iloveindonesias

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *