Fiksi  

Andai Aku Bisa Protes

Senyap menyapa , masih gelap kala aku merasakan aliran aku menjadi kental

Seperti cemeti yang mencambuki sela-sela yang ada dalam ruang hidupku

Jerit tak pernah tersapa saat semua orang masih lelap dalam tidurnya

Hanya simfoni kesedihan yang dapat kualunkan

Warna  warni menyapu dan mengelus dan menutupiku

Andai aku bisa protes…

Akan aku gemakan kepada dunia agar tak membuang zat kimia di ruang hidupku

 

Kadang aku berbalut sampah yang mengambang di permukaan

Gemericik air sudah tak dapat terdengar lagi

Baca juga :  Cinta Putihku

Hanya sakau bau busuk yang terpancarkan dari sampah busuk

Aku tergugu dan terjebak dalam kesendirian

Tak ada yang peduli lagi ..

Andai aku bisa protes

Aku akan meletupkan resahku pada dunia….

 

Tapi itu semua tak mungkin

Kesedihan ini sudah tergenapi , tak ada yang sekali saja menatapku

Menyayangiku agar aku tak selalu memerdu perih

Tolong aku, aku tak sanggup  menggurat senyum lagi

Bila semua telah merajam diriku

Kini aku memedam rindu

Agar kau torehkan rasa  untuk aliran air ku agar tetap bersih

Baca juga :  Menunggu Hujan Reda

 

Cirebon, 20 Maret 2014

Memperingati hari air sedunia tanggal 22 Maret 2014

Responses (2)

  1. betul melihta kejernihan air itu kekayaan yg luar biasa krn gak semua bsai mendptkan air bersih, setahun lalu tepat hari air kebetulan sy ada di telaga sunyi di purwokerto, melihat aliran air yg jernih dan segar itu sesuatu banget :thumbup

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *