Armand “Si Koki Gokil”

Begitu membuka KetikKetik.com maka kita akan menemukan suguhan pilihan menu Armand’s Esai. Menu ini tak lain adalah rubrik esai yang digawangi oleh Muhammad Armand pemilik nama lengkap Muhammad Arsyad Rahman. Pria kelahiran Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini pernah mengenyam Pendidikan di Universitas Indonesia. Hoby dan pengalamannya ikut mengelola blog rupanya semakin mengasah kemampuannya menulis.

Tidak salah lagi jika Admin KK meminangnya menjadi staf. Bung Armand yang juga berkecimpung di dunia pendidikan dan berprofesi sebagai dosen ini, memproklamirkan dirinya “Terlahir sebagai penulis”. Tentu bukan tanpa alasan, produktivitasnya dalam menghasilkan berbagai tulisan memang patut diacungi jempol. Hampir tidak ada hari yang dilewati tanpa lahirnya sebuah tulisan.

Dengan gayanya yang khas dinamis, kocak, penuh semangat, serta inspiratif, Bung Armand telah berhasil memotivasi para pembaca. Bermacam-macam tema selalu muncul dalam benaknya. Selanjutnya, dituangkan dalam bentuk tulisan untuk mengisi berbagai blog. Melalui salah satu karyanya berupa buku yang berjudul Pendidikan, Remaja dan Seks, beliau juga mengajak masyarakat membuka mata dengan berbagai realita dan ketimpangan sosial.

Selain itu, melalui puluhan bahkan ratusan esai yang dibuatnya tak jarang mengajak pembaca sejenak mengernyit hingga terhenyak, sebelum akhirnya tersenyum karena memahami ketajaman analisisnya.

Pengalaman dan wawasannya yang luas rupanya telah mengantarkan Bung Armand selalu kritis dalam menyikapi setiap persoalan. Asam garam kehidupannya menjadikan karya-karya Bung Armand lezat untuk dinikmati. Walau ada kesan eksentrik dari gaya paparannya, tetapi semua itu justru menjadi kekhasan karya-karyanya.

Selain itu, Armand mampu memberikan gambaran faktual dalam membicarakan setiap topik. Dampaknya membuat pembaca tidak sekadar berimajinasi, tetapi seolah pembaca bersentuhan langsung dengan realita yang ditawarkan. Memang tulisan esai Armand tidak melulu sebuah opini. Akan tetapi, Armand dapat menyajikan tulisan berdasarkan suatu realita. Fakta dan realita ini kemudian disajikan dalam sebuah reportase yang dilengkapi dengan opini. Alhasil tulisan ini menjadi sebuah ramuan esai yang cukup dahsyat.

Apabila dianalogikan dengan acara masak-memasak, Bung Armand telah menjadi master chef. Oleh karena itu, sajian yang terhidang di meja makan pun selalu mengundang orang untuk menikmatinya. Tak jarang beliau mengajak pembaca untuk berpikir mengenai hal-hal yang sebenarnya sederhana. Namun kesederhanaan di mata awam ini, ternyata oleh Armand dapat diolah menjadi sajian yang sangat menggugah selera. Beliau selalu meramu dengan bumbu-bumbu yang pas sesuai dengan cita rasa yang memang diinginkan. Rasa nikmat dan puas selalu memenuhi hati dan perasaan orang yang telah selesai menyantap sajiannya.

Melalui karya-karyanya, ia mampu mengejawantahkan pemikiran dan perasaanya. Bahkan seluruh angan-angan dan bentuk kegelisahan dirinya akan terpantul melalui olahan tangannya, termasuk “kegilaan” cara berpikirnya. “Hehehe…ampun…. Bung Armand, tapi dah ngaku sendiri lho ya, kalau masuk kategori orang gila ke empat!” “Kegilaan” dalam hal ini, Armand sering memiliki pemikiran yang di luar kewajaran kita. Namun,”kegilaan” itu pula lah yang menjadikan Armand selalu menyajikan tulisan yang inspiratif.

Sebagai seorang master chef, sebenarnya dalam bahasa kita ia seorang “koki”, walaupun dia seorang “Koki Gokil”. Akan tetapi sajian yang dihidangkannya tidak membuat kita ikut “gila”. Justru sajiannnya membuat orang yang menikmati menjadi “waras” karena dapat berpikir. Orang berpikir lebih terbuka terhadap berbagai realita yang terjadi di masyarakat dan negeri ini.

Kiranya semangat Muhamad Armand ini, mampu menginspirasi seluruh pembaca. Melalui esai-esainya dapat menjawab kegelisahan para pembaca yang juga haus akan informasi dan motivasi. Di samping itu, melalui berbagai tulisannya Armand juga bisa memberikan pencerahan. Jika seorang Armand “terlahir untuk menulis”, semoga kita tidak hanya” terlahir untuk membaca.” Akan tetapi, harapannya kita pun tertular virus menulis yang dimilikinya.
Bung Armand sukses selalu, maafkan saya kalau salah menilai!
Salam Ketikers-AST 170114