Setiap hal baik yang kita lakukan belum akan disikapi dengan baik. Malahan bisa jadi sindiran atau tertawaan. Walau demikian, hal itu tidak perlu membuat kita kecewa atau marah. Tidak perlu juga membuat kita berhenti untuk melakukan hal baik.
Beberapa waktu yang lalu saya bersama istri membesuk mertua yang sedang terganggu kesehatannya di sebuah Rumah Sakit untuk kesekian kalinya. Untuk kesekian kalinya juga saya ingin berdoa atas kesembuhannya. Itu yang bisa saya lakukan, sebab tak sanggup membantu dalam hal keuangan.
Karena saat itu yang datang agak ramai, maka saya mencari tempat yang agak sepi di salah satu sudut Rumah Sakit. Kebetulan tersedia sofa yang empuk dan tempatnya di pojok. Hampir tidak ada orang yang berlalu-lalang. Berdoalah saya di situ dengan khusyuk.
Saya tak menyadari ternyata ada salah seorang saudara yang kebetulan melihat, sehingga menjadi bahan pembicaraan. Saya baru tahu setelah ditegur istri,”Pi, semalam kamu di Rumah Sakit itu ditertawain dan jadi bahan omongan tahu. Kayak pada ngeledek gitu.”
“Loh, emang kenapa?” masih bingung.
“Ada yang lihat kamu berdoa di pojokan itu. Ngapain sih malah jadi bahan tertawaan. Lain kali berdoanya di rumah ajalah.”istri menjelaskan dan mengingatkan.
Lantas saya bilang,”Kenapa sih kita mesti terganggu dengan omongan orang lain? Kita berniat baik aja ditertawain, apalagi kalau niatnya gak baik? Daripada kita sewot mending kita terima aja tertawaan orang lain. Lagian spontan aja saya mau berdoa, apa salahnya?”
Kalau dipikir, kita sudah berniat dan melakukan hal yang baik. Lalu ditertawakan dan membuat kita marah. Apa itu tidak malah mencederai nilai kebaikan kita. Jadi memang lebih baik semua itu diterima dengan baik-baik saja, sehingga kebaikan kita tetap ada nilai baiknya? Itu menurut saya loh.
Emmhhh kalo itu terkait dengan lingkar kekerabatan yaaa… kadang yg judulnya sodara dan kerabat merasa ‘lebih tahu’ tentang sifat kita daripada kita sendiri. Soalnya merasa dekat, sehingga sudah ada persepsi sendiri ttg kita. Padahal kan kita pengen jadi orang yang baik dan lebih baik, seharusnya nggak boleh meremehkan gitu ya…Apalagi orang berdoa kok dijadikan lelucon..
Mungkin dalam hati ada persepsi, doa gak penting bantuan uang yang penting hhehe..karena saya cuma bisa bantu doa aja sih
dilarang saling menggangu Bro
wkwkwkwkwk