Ngga bule ngga bangsaku, namanya laki laki, yang suka bossy ya bossy banget. Yang mau kerja sama urus rumah tangga juga banyak.Maka beruntunglah mereka yang bersuami tidak bossy.
Urusan Rumah Tangga.
Ada temanku bule kawin sesama bule, aduh ampun sabarnya si istri dengan gaya bossy sang suami. Ngga pernah bantuin istri urus 2 anak dan rumah tangga padahal dua duanya kerja.
Setrika baju kantor harus liciiiiiin kayak prosotan, trus harus di susun sangat rapi di lemari gantung. Ini untuk Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat. Urusan dapur , bersihin rumah , cuci pakaian semua urusan istri.
Pulang kerja, suami duduk baca koran, atau main komputer. Temanku ini cerita mungkin karena capek hati dan capek badan. Dia sudah bicara pada suaminya , cuma sebentar berubah abis gitu ya sama aja, tapi biar gimana katanya dia cinta mati.Ya sudahlah nikmati saja…
Tapi saya salut masih banyak sekali suami suami bule yang mau bantu istri, bukan hanya urusan dapur juga mengurus anak anak. Tak heran di jalan jalan, dalam kereta, atau di mall saya sering melihat seorang ayah membawa bayi/balita dalam gendongan atau kereta dorong. Ngga pake malu, ngga pake genggsi tuh!
Sebaliknya masih banyak suami suami Indonesia bergaya bossy ( ngga semua lho, jangan marah kalau yang ngga merasa bossy- fey down). Mereka masih menganggap bahwa pekerjaan rumah tangga, urus anak adalah urusan bini. Lelaki cukup cari nafkah, pulang kerja semua sudah tersedia. Ngga peduli bini repot sama anak anak.
Udah ngga mau bantuin masih juga minta perhatian kayak anak kecil. Apa apa minta dilayani,ngga betah kalau ngga perintah bini kesana sini. Memangnya wanita dinikahi untuk jadi pembantu?
Belum lagi kalau bini sakit, suami bukan bantuin merawat malah ngomel ngomel, dikira bini pura pura sakit, tapi gilirian dia yang sakit, bawelnya bukan kepalang, kayak anak kecil minta perhatian.
Adapasangan suami istri di kota Bogor. Istrinya sabar bukan kepalang. Jam 6 pagi harus tersedia kopi dan kue untuk sarapan, kalau telat teriak
” Mana kopi gue!!”
Makan siang memang sama sama, tapi istri ngga pernah bisa duduk tenang.
” Bu tambahin air minumnya!”
Padahal tuh air didepan mata tinggal tuang. Istri baru juga duduk ingin nikmati makan siang , si suami nyuruh lagi. Dianya asyik makan kayak juragan.
Makan malam jam 7 malam, telat ?
” Gue lapar nih! ngapain aja sih dari tadi bukan masak siang siang! ” Capeek deh punya laki kayak gitu.
Ketika kutanya kenapa begitu sabar? Jawabnya
” Aku mencintainya karena Allah semata, apa yang kulakukan untuk dia bukan karena takut padanya, tapi hanyalah mencari ridhoNYA. ”
Duh aku sendiri ngga sanggup deh sabar begitu, keterlaluan banget. Kalau aku bisa nangis bombay tiap hari.
Suami Istri Jalan Jalan Di Mall :
Banyak saya melihat pasangan suami istri , juga oma opa di Australia bergandeng tangan dimuka umum. Saya bahagia banget melihatnya.
Sebaliknya sering saya melihat pasangan suami istri dinegeriku jalan jalan di mall kayak orang pawai. Suami duluan , bini ngintil dibelakang. ( Ngga semua lho ya? ). Kalau repot sama anak masih bisa dimengerti, lah ini jalan jalan berdua kayak orang pawai.
Pernah saya tanya pada salah satu dari mereka , jawabnya
” Malu lagi udah tua gandeng gandengan”
Padahal suami istri ngapain juga mesti malu. Yang malu kalau gandeng suami orang.
Alhamdulilah beruntung aku punya suami ngga bossy, katanya suami istri itu berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Namun tetap dalam hatiku dia adalah pemimpin rumah tanggaku.
Bagi suami suami yang merasa bossy, maaf ya ini sekedar ungkapan apa yang saya lihat sehari hari. Bagiku cinta itu tidak bossy, cinta itu menghargai, cinta itu berbagi , cinta itu tidak egois, cinta selalu berusaha membuat pasangan bahagia bukan berurai airmata
Waduh. Bossy banget ya? Saya aja sewaktu ada pembantu, bikin kopi, cuci gelas , ambil air, semuanya sendiri hihihi . . . Kalau gak ada sayur ya bikin sendiri . Keren kan, bu Fey . Weleh
wah.. Alhamdulillah saya nggak gitu… he h e he… sayang anak sayang istri…
istri2 yg punya suami kaya gitu, mungkin darahnya putih kali ya…???