Membaca tulisan INI membuat saya berpikir dan memaknainya dengan pemikiran di mana saya harus berada:
Untuk posisi pertama, menyangkut kasus penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam kasus proyek Hambalang dan penyitaan aset-asetnya, saya mencoba untuk tidak terseret dalam dunia politik dan menjadi koruptor plus belajar untuk tidak menghakimi.
Apapun yang terjadi pada saudara Anas sepenuhnya merupakan tanggung jawabnya dan biarlah hukum yang menghakimi di pengadilan nanti.
Kedua, kasus pembunuhan Ade Sara pada awal Maret 2014 yang dilakukan mantan kekasih dan kekasihnya yang menunjukkan tanda-tanda seakan tiada penyesalan, saya mencoba memaknainya dengan belajar untuk tidak menjadi pembunuh dalam bentuk lain, membunuh perasaan atau dengan kata-kata kepada siapapun.
Selanjutnya untuk belajar untuk berani untuk mengakui bila melakukan kesalahan. Bukan sekadar menyesali. Tetapi juga belajar untuk selalu bertobat dalam kesalahan.
Ketiga, sehubungan dengan kecelakaan pesawat milik pemerintahan Malaysia Boeing 777 – 200R pada Sabtu, 8 Maret 2014, bahwa hidup itu selalu penuh dengan misteri dan setia hidup dalam saat ini seperti adanya.
Selalu mempersiapkan diri dalam keadaan yang terbaik. Sebab sewaktu-waktu bisa terjadi hal0hal yang tidak diinginkan. Kemudian semakin belajar untuk berempati kepada mereka yang sedang berada pada ketidakpastian dalam sebuah bencana.
Semoga pada setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup, kita selalu dapat memaknainya demi kemajuan batin dan kedewasaan rohani kita. Semoga…
Ngomong kadang gampang ya Pak Kate, memaknai hidup..ketika kita tertimpa..rasanya dunia runtuh…bingunggg, nangis guling2x juga ga memecahkan masalah..
Apapun itu, menurut saya terpenting adalah sudah ada niat baik masalah tercapai atau tidak seperti sebuah cita2…bagaimanapun ketika kita sudah memunculkan niat atau keinginan baik pada saat itu sudah memunculkan energi baik, jadi tidak ada ruginya menurut saya dalam hal ini bla kita belajar memaknai hidup