Apakah di antara kita pernah membaca sebuah berita duka yang kemudian mengharubiru perasaan dan menjadi sangat bersimpatik? Lantas menyalahkan penyebab terjadinya musibah itu. Namun akhirnya justru perasaan simpatik itu hilang berganti antipati atau emosi.
Bisa saja berita kesedihan itu disebarkan akibat unsur kesengajaan atau ketidak-tahuan dengan tujuannya masing-masing.
Seperti belum lama ini, tepatnya 23 Desember 2013 tersebar berita meninggalnya seorang penarik becak Mbah Samidi di Semarang akibat makan nasi basi. Sebab ketidak-mampuannya ekonominya.
Kemudian beritanya didratis bahwa tepat di dekat mayat Mbah Samidi terdapat poster caleg perlente yang berkampanye tentang kepeduliannya pada rakyat kecil. Jadi heboh.
Namun ternyata menurut hasil otopsi, baru diketahui kematian Mbah Samidi bukan akibat kelaparan. Tapi oleh penyakit yang sudah lama dideritanya. [berita Tempo.co]
Bagaimanapun kematian Mbak Samidi memang pantas disesali. Terlambat mendapat penanganan yang disebabkan kebenaran yang belum kita ketahui. Seorang bapak punya keluarga dan teman, tetapi menderita sakit sudah lama tak mendapat pengobatan yang layak. Bisa juga karena lebih mengutamakan pekerjaannya menarik becak Mbah Samidi tidak memedulikan sakitnya.
Kembali ke soal menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya apalagi kemudian dikaitkan ke satu hal yang menimbulkan antipati tentu sangat disayangkan.Terlepas dari kesengajaan menyebarkan berita bohong oleh pihak lain dengan tujuan tertentu, mengkonfirmasi atau mendapatkan berita tambahan berkaitan dengan berita yang ingin kita sebarkan sebagai bahan informasi adalah penting menjadi perhatian.
Di satu sisi selalu memilihara rasa empati kepada sesama memang perlu terjaga. Sebaliknya memlihara, agar rasa empati tidak berganti jadi emosi pun perlu terpelihara. Bila tidak terkendali, ini bisa menjadi musibah bagi diri sendiri. Gampang jatuh iba gampang pula marah.
Inspiratif deh tulisan Pak Kate..
dan selalu begitu..
Memang harus berhati-hati membuat tulisan/pemberitaan…
Pak Odi :shakehand2
wah terbalik-balik Bro
Sisi-sisinya sama sisi
oh, mungkin otak saya sedang terbalik nih bro, terima kasih
Bung Armand itu berarti bujur sangkar, klo buat Bung Kate berarti sama saja