Final Copa del Rey yang mempertemukan dua tim papan atas Spanyol, Barcelona vs Real Madrid yang berlangsung pada Kamis, 17 April 2014, dini hari di Stadion Mestalla, Valencia berakhir 1 – 2 untuk kemenangan Madrid. Gol kedua Madrid yang menentukan kemenangan dicetak oleh Gareth Bale pada menit 85 setelah melakukan solo run dari tengah lapangan dengan melewati hadangan bek Barca, Bartra.
Pada saat Bale mengiring bola, Bartra sempat mengganggu dengan benturan yang cukup keras, sehingga Bale posisinya sampai ke luar cukup jauh dari garis permainan. Bale terus mempertahankan posisinya sambil mengejar bola yang terus bergerak, sedangkan Bartra masih terus berusaha menghadang dengan gigih. Tetapi berkat kecerdasan Bale, akhirnya tercipta gol indah dimana bola yang ditendang Bale melewati kedua kaki penjaga gawang Barca, Pinto.
Sebagai penikmat sepak bola dunia, kita acapkali melihat pemain bintang begitu mudahnya terjatuh ketika tersenggol lawan. Bahkan benturan pelan saja bisa membuat sang pemain jatuh berguling-guling sambil meringis untuk mendapatkan tendangan bebas dan berharap wasit akan memberikan kartu kuning atau merah.
Ada juga pemain yang suka melakukan diving di sekitar atau di dalam kotak pinalti untuk mendapatkan keuntungan tendangan bebas yang belum tentu akan berbuah gol. Padahal dengan kemampuan sang bintang menguasai bola, bila tak menjatuhkan diri peluangnya malah bisa lebih besar untuk menghasilkan gol.
Nah, andai saja ketika itu, Bale yang sengaja diganggu oleh Bartra dengan benturan yang cukup keras langsung menjatuhkan diri sampai berguling-guling, tentu peluang yang berbuah gol kemenangan itu tidak akan terjadi. Sudah pasti tidak akan terjadi gol yang akan dikenang sebagai salah satu gol yang paling indah di ajang Copa del Rey.
Sama halnya dalam kehidupan kita yang adakalanya menyia-nyiakan kesempatan untuk berhasil yang sudah di depan mata dengan tidak memanfaatkannya atas yang namanya tidak mau berusaha. Bisa juga diibaratkan ketika sudah berjuang untuk mencapai tujuan, hanya karena kurang bersabar oleh sedikit kesusahan kita sudah menyerah. Padahal keberhasilan tinggal beberapa langkah lagi. Sayang, bukan?