Hati saya sedih bukan main saat mendengar curhat seorang BMI yang bekerja di Saudi Arabia. Sebut saja namanya Neng asal Jawa Barat. Janda yang suaminya meninggal dan memiliki seorang anak laki laki ini tertipu scammer cinta seratus juta lebih.
Dari cara menulis saya perhatikan Neng ini wanita lugu , baru mengenal Facebook dan tak mengerti jahatnya penipu maya. Neng juga tak bisa berbahasa Inggris karena si scammer kalau chat pakai terjemahan dari Google.
Ini kisah Neng yang diceritakan pada saya lewat pesan di Waspada Scammer Cinta
“ Bunda aku terkuras sama yang namanya Logan Adams 100 juta lebih. Aku baru menyadari setelah teman memberi tahu agar melihat page bunda ” Waspada Scammer Cinta” Orang ini masih meminta lagi 13 juta. Bunda bagaimana cara menangkap Lesta Kupo? orang yang menerima uang cash dari saya. Tiap minta uang tadinya ketemu di hotel, tapi sekarang di bawah jalan kereta api Gambir, di pinggir Monas .”
Delapan bulan lalu, Neng berkenalan dengan “British Army” bernama Logan Adams. Mengaku duda beranak dua, lelaki dan perempuan. Katanya ia sedang tugas di Afganistan. Menurut Neng, setiap diajak video call ngga pernah mau, namun karena kepalang jatuh cinta maka Neng tak pernah mempermasalahkan.
Desember 2013 , sang kekasih bule Army menyuruh Neng pulang mendadak katanya dia mau datang ke Indonesia dengan membawa paket berisi uang jutaan untuk masa depan berdua. Neng yang sedang jatuh cinta tentu saja sangat bahagia. Ia menyanggupi walau harus membayar tiket pulang sangat mahal. Seperti biasa modus scammers, ada kiriman paket buat Neng tapi tertahan di bea cukai Bandara Soekarno Hatta. Maka harus ada uang untuk menebus paket tersebut.
Logan Adams mengaku di Afganistan padahal komplotan ini ada di Indonesia dengan peran masing masing. Seperti Lesta Kupo, sebagai teman agen diplomat, Johnson Joe berperan sebagai agen diplomat yang bawa paket, Johan Petrick sebagai pencuci uang dollar . Mereka dibantu beberapa wanita Indonesia yaitu Diah Anggaraeny berperan sebagai penterjemah, Lucy dan Erna Saraswati , lalu Nadia Kusuma yang dipakai akunnya. Mereka ini tega menipu saudara sebangsa dan bangga jadi budak scammers demi rupiah.
Photo screen shot dari Youtube
Ini nomor nomor telpon yang dipakai scammer dan komplotannya serta peran masing masing:
085 710 599 303 Lesta Kupo – teman agen diplomat
087 888 291 194 Johnson Petrick – teknisi pencuci uang
081 806 754 983 Herlina Saraswati – Staff Embassy
081 327 935 841 dan 085 813 218 114
+447 031 897 772 Logan Adams
+447 442812 941 Logan Adams
081 219 088 104= Diah Astuti – Bea cukai
Sesak dada saya membaca pesan Neng, lalu saya bertanya kenapa percaya ada bule ganteng yang mengaku British Army cari istri di Facebook.
Jawaban Neng :
” Bunda aku terharu tadinya omongannya si bule mau masuk Islam. Dia selalu mengeluh soal agama.Pikiranku apa ngga jadi ibadah seorang bule masuk Islam. Aku senang sekali karena kekasihku mau pindah ke Indonesia dan masuk Islam bersama anak anaknya. Dia juga mau menyantuni anak anak yatim. Pokoknya kata katanya sangat menyentuh hatiku yang soal agama itu. “
Sepeti dua bulan lalu , Logan mengeluh anaknya yang lelaki keracunan dan pinjam uang pada Neng dengan alasan dia jauh di Afganistan. Neng langsung kirim dua kali yaitu 19 juta rupiah dan 22 juta rupiah.
Menurut Neng, rincian uang yang dikirim ke scammers dari bulan Januari 2014 sampai April 2014 :
Ke 1= 19 juta dan 22 juta buat berobat anaknya yang keracunan
Ke 2= 35 juta katanya buat nebus paket dibea cukai.
Ke 3 =25 juta untuk bea cukai yang minta tambahan
Ke 5= 10juta buat bayar satpam Kedutaan Amerika utk masukin box buat masuk kan bok
Ke 6=12 juta persiapan cuci uang dollar
Total : Rp. 123.000.000 rupiah.
Sungguh kasian Neng ini, tiap Logan Adams perlu uang, ia selalu menyediakan tapi Neng disuruh ke Jakarta untuk bertemu Lesto Kupo, pria bertubuh tinggi besar dan hitam. Sengaja komplotan ini ambil cash tanpa tanda terima agar tak ada bukti.
Scammer makin serakah dan kurang puas menjarah Neng. Mereka masih minta 13 juta lagi untuk biaya sertificate. Belum lagi biaya mencuci uang agar jadi uang dollar harus bayar 360 juta dan sertificate anti terorist 300 juta.
Entah siapa yang memberitahu, tiba tiba Neng menemukan fanpage saya. Ia menceritakan semua dan minta saran pada saya. Tegas saya bilang jangan lagi kirim uang, putuskan semua hubungan dengan sindikat jahanam ini. Karena sampai kapanpun , paket itu tak pernah ada. Saya suruh Neng lapor polisi dengan membawa bukti bukti , namun saya sendiri pesimis apakah polisi mau bertindak? Kini Neng sudah kembali ke Saudi Arabia dan bekerja lagi.
Pesan dari Neng :
“Bunda, terima kasih banyak telah membuka mata hati saya yang dalam kegelapan. Nasihat bunda akan kusimpan dalam hati. Kedepannya aku akan lebih hati hati. Aku kembali bekerja ke Saudi untuk membiayai adik adik perempuanku dan anakku yang masih kecil. Kedua orang tuaku sudah meninggal. Semoga Allah memberiku rejeki berlebih , halal dan barokah. Semoga Allah membalas semua kebaikan bunda, Amin. “
Kesimpulan kisah Neng :
1. Neng dibuat bingung karena Logan Adams mengirim photo berbeda. Karena dia mempunya dua ID FB dengan nama Logan Adams.
https://www.facebook.com/logan.adams.501151
https://www.facebook.com/logan.adams.98871174
2. Saya menemukan pemilik photo asli yaitu Australian Army Corporal Ben Robert Smith dan Corporal Daniel Alan Keighran. Ben Robert Smith sangat terkenal di Australia dengan missi kemanusiaannya.
3. Photo photo yang dikirim oleh Logan Adams dan terlihat bersama anak anaknya adalah screen shot dari Youtube.
4. Airway bill yang dikirim, sender dan receiver pakai nama Neng.
5. Telpon awal +447 adalah free UK number yang dipakai Logan Adams, padahal +447 adalah forwading number, orangnya ada di Indonesia.
6. Menurut Neng, suara Johnson Joe si agen diplomat sama dengan suara Logan Adams, maka Johson adalah scammer yang punya akun FB dua Logan Adams.
Sungguh sedih mendengar kisah kisah korban penipuan dunia maya. Sayangnya pemerintah Indonesia tak bisa berbuat apa apa, terhadap para penipu yang menggunakan photo photo orang lain, dari ABRI, Model sampai Army luar negeri. Salah satu penyebab maraknya penipuan adalah pembelian SIM Card murah meriah. Habis nipu langsung buang beli yang baru. Tak heran para penipu/scammers di Indonesia makin besar kepala. Sudah beberapa kali saya kirim pesanBapak Tifatul Sembiring lewat twitter tapi tak pernah mendapat tanggapan.
Ternyata sebagai rakyat kita harus melindungi diri sendiri agar terhindar dari kejahatan dunia maya. Tak bisa berharap pada pemerintah yang terlalu sibuk mengurus yang lain. Mari bersama saling mengingatkan. Ingatlah penipu dumay itu licik! maka kita harus cerdik!
Salam waspada,
Catatan :
Terima kasih untuk Neng yang sudah mengizinkan saya menulis kisahnya disertai dokumen2 pendukung.