BMI Taiwan Tertipu 10 Juta oleh Kekasih Maya yang Mengaku Polisi

Sungguh sedih setiap saya mendengar curahan hati para BMI yang tertipu oleh bangsa sendiri dengan modus cinta. Mereka bekerja siang malam, jauh dari keluarga. Mengumpulkan uang sedikit demi sedikit lalu di embat bajingan maya. Teganya para pria penipu makan darah bangsa sendiri, menikmati hasil jerih payah para BMI dengan cara yang sangat licik.

Photo from FB kiriman korban
Photo from FB kiriman korban

Tak dapat dipungkiri memang banyak BMI wanita mudah tertipu karena terpesona oleh photo ganteng sang cowok atau karena si cowok berseragam ABRI, seperti polisi, TNI AD, AL. Padahal photo photo yang dipakai penipu adalah photo curian.

Mungkin wanita2 ini terlalu lugu atau merasa kesepian lalu datang seseorang menawarkan cinta walau hanya lewat dunia maya tapi mereka begitu percaya.

Seperti kisah korban Chika seorang janda satu anak yang bekerja di Taiwan. Pada bulan September 2013 ia berkenalan dengan lelaki maya bernama Rifki Yansah , mengaku polisi yang dinas di Banten. Di bulan yang sama resmilah mereka pacaran. Seperti biasa si pria janji serius akan menikahi Chika. Apalagi keluarganya sering ditelpon Rifki untuk meyakinkan Chika bahwa ia serius.

indexSalah satu bukti pengiriman uang

 Entah photo siapa yang dipakai penipu, kasian yang punya photo tak tahu apa apa ( kiriman dari Chika)

Entah photo siapa yang dipakai penipu, kasian yang punya photo tak tahu apa apa ( kiriman dari Chika)

Entah Photo Siapa Yang Dicuri. (kiriman dari korban)
Entah Photo Siapa Yang Dicuri. (kiriman dari korban)

Kepercayaan sudah ditangan, dua bulan kemudian Rifki minta uang Rp. 5.000.000,- dengan alasan untuk menyuap atasannya agar tak dimutasi ke Lampung karena tak ingin jauh dari ibunya yang sudah tua.

Baca juga :  Polisi Kok Ikut Ujian Nasional

Uang minta dikirim ke rekening atas nama Haerudin No akun BRI : 36980 10137 33531 . yang katanya itu nama asli dia. Kalau di FB cuma nama palsu. Dengan lugu Chika memenuhi permintaan sang pujaan dan uang yang dikirim Rp. 4.668.000,-

Bukti kiriman uang ( photo dari Chika)

Dua bulan kemudian, sang kekasih maya minta kirim uang lagi untuk membeli HP Android dengan alasan agar bisa komunikasi gratis lewat applikasi Line. Chika dengan senang hati kirim uang lagi sejumlah Rp. 2.001.680,-

Bulan bulan berikutnya sang kekasih terus minta dikirimi uang dengan berbagai alasan, hingga lebih kurang Rp. 10.000.000,- itupun tanpa malu si pria penipu ini terus minta kiriman 2 juta lagi. Tapi Chika sudah tak punya uang, si pria pun menghilang, ganti nomor HP dan photo di FB diganti lagi.

Sungguh hati saya miris melihat Chika ditipu lelaki maya tapi mencoba berlapang dada. Padahal kehilangan uang 10 juta bukanlah sedikit.

Dalam pesannya tertulis :

“Bunda, saya masih bersyukur tak sampai mengirim photo bugil. Karena dari teman teman saya yang pernah tertipu dan sudah kirim photo bugil. Kini mereka diancam oleh si penipu bahwa photo photonya akan disebar kalau tak kirim uang lagi. Alhamdulilah bun, hati saya kini telah terbuka dan sadar. Semoga yang menipu uang saya diberi kesadaran dan Allah mengganti uang saya yang hilang. Amin. Sungguh ini pelajaran berharga bagi saya. Apalagi setelah bergabung di page bunda. Terima kasih banyak dan salam waspada, Chika”

Baca juga :  Empati

Kesimpulan dari kisah Chika :

Chika baru kenal FB dan ngga ngerti kejahatan dunia maya. Saat lelaki menawarkan cinta, ia sambut dengan rasa bahagia. Tanpa sadar ternyata sipria seorang penipu yang malas cari uang dan lebih suka menipu uang hasil jerih payah BMI. Mengapa banyak korban BMI ? karena mereka ada di luar negeri, apabila ditipu tak bisa laporin si penipu karena jauh.

Mengapa penipu maya di Indonesia makin besar kepala dan merajalela?

  1. SIM card murah meriah, habis nipu beli yang baru. Siapa yang peduli?
    2.Akun FB bisa diganti kapan saja, gratis pula. Habis nipu bikin ID baru. Siapa yang peduli?
    3.Photo anggota ABRI di curi buat menipu wanita Indonesia, padahal sama saja merusak citra ABRI, tapi siapa yang peduli?
    4.Akun bank BRI sering dipakai penipu. Siapa yang peduli?

Karena tak ada pihak pihak yang peduli padahal penipuan dunia maya sering terjadi, maka kitalah sebagai warga Indonesia harus mampu menjaga dan melindungi diri sendiri.

“ KITA TAK MAMPU MENCEGAH MANUSIA JADI PENIPU, TAPI KITA MAMPU MENCEGAH DIRI  DENGAN DOA DAN LOGIKA AGAR TAK MUDAH TERTIPU.”

Salam Waspada,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *