Buddhist Tzu Chi Foundation adalah yayasan kemanusiaan yang didirikan pada tahun 1966 di Taiwan oleh seorang Bikshuni bernama Master Cheng Yen.
Kisah dibalik berdirinya yayasan Tzu Chi bermula ketika suatu hari Master Cheng Yen dan pengikutnya menyenguk orang sakit di sebuah klinik. Ketika keluar dari kamar pasien, ia melihat bercak darah diatas lantai. Ternyata darah tersebut milik seorang wanita yang mengalami keguguran dan tak mampu membayar biaya pengobatan yang sangat mahal , hingga wanita itu terpaksa pulang.
Sejak melihat peristiwa itu, Master Cheng Yen bertekad akan mengumpulkan dana amal untuk menolong orang orang miskin. Kegiatan amal ini diawali dari enam orang ibu rumah tangga yang dianjurkan agar merajut sepatu bayi untuk dijual, lalu uangnya dikumpulkan. Disamping itu Master Cheng Yen memberi sebuah celengan bambu agar ibu ibu tersebut bisa menyisihkan sedikit uang belanja setiap hari.
Berita tentang kegiatan Master Cheng mulai tersebar kemana mana dan anggotapun makin bertambah. Maka pada tanggal 14 Mei 1966 organisasi kemanusiaan Tzu Chi Foundation diresmikan.
Kini Buddhist Tzu Chi sudah menyebar ke negara – negara Amerika, Australia, Africa , Canada juga Asia seperti Singapore , Indonesia, Malaysia, Jepang, Philipines, Thailand dan Turki. Mereka membantu sesama yang membutuhkan tanpa melihat apa agama anda. Misi kemanusian Buddhist Tzu Chi berkembang pesat ke berbagai aspek kehidupan, seperti bantuan kemanusiaan, pendidikan, pelestarian lingkungan, klinik kesehatan gratis, komunitas sukarelawan yayasan Tzu Chi dll.
Di Indonesia yayasan Tzu Chi aktif sekali dan cabang cabangnya menyebar di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Aceh, Medan, Surabaya, Bali , Lampung , Makasar dll. Seorang teman saya yang matanya menderita katarak, mendapat pengobatan dan operasi gratis dari Yayasan Tzu Chi di Jakarta Barat. Kini matanya sudah melihat dengan jelas.
Saya mengenal yayasan Buddhist Tzu Chi di Los Angeles , California pada tahun 2002 . Di sana ada klinik pengobatan gratis bernama Tzu Chi International Medical Association. Saat itu saya sedang sakit, untuk berobat ke dokter mahalnya minta ampun. Lalu seorang teman menganjurkan agar saya berobat ke Yayasan Tzu Chi. Dia dan istrinya biasa berobat kesana, maklum mereka bekerja illegal dan tak punya Social Security.
Pagi pagi dengan diantar teman, tibalah saya di klinik tersebut. Tempatnya nyaman dan bersih, di dekat ruang pendaftaran ada sebuah celengan bambu (berkaitan dengan sejarah berdirinya Yayasan Tzu Chi). Biasanya setiap pengunjung dengan suka rela memasukan uang minimum 1 USD. Para pekerja dan dokter dokter yang melayani pasien sangat ramah.
Bagi pasien baru seperti saya, diwajibkan mendaftar lalu tunggu panggilan untuk wawancara. Mengapa mau berobat repot amat pake di wawancara? Karena pengobatan gratis hanya diberikan pada mereka yang berpenghasian rendah dan tak bekerja.
Setelah dipanggil, lalu saya masuk keruang wawancara. Saya ditanya mengapa ingin berobat di sini dan diminta menunjukan passport. Saya jawab bahwa saya seorang turis dan tak membawa uang cukup untuk ke dokter, maka saya memutuskan berobat ke sini. Tak lama permohonan saya disetujui dan diberi kartu kesehatan. Lalu saat itu juga saya bisa menikmati pelayanan gratis yayasan Tzu Chi plus obat .
” INSPIRING GREAT LOVE AROUND THE WORLD ” demikian motto Buddhist Tzu Chi Foundation.
Betapa indahnya dunia jika manusia saling menebar cinta dan membantu sesama seperti Master Cheng Yen dan Buddhist Tzu Chi Foundation.
Sumber : Tzu Chi Foundation, Global dan Indonesia Websites
wah… bagus nih.. nggak ngajarin kungfu juga bun?… h ehehhe.. :travel
Disini ngajarin KASIH
Tujuannya adalah mengikuti jodoh baik dengan semua umat manusia, salut :2thumbup