Gaya  

Bukan Ibu Yang Sebenarnya

mom
foto: www.geekfill.com

Bukan, saya bukannya mau menceritakan kisah nyata bahwa putri tunggal saya adalah anak angkat atau anak tiri. Itu beneran anak saya satu – satunya, yang saya lahirkan berbelas tahun silam. Tentu saya pernah remaja dan tidak mengerti, bagaimana sih caranya menjadi ibu? Ketika ABG dulu, sepertinya menjadi ibu itu tanggung – jawab maha dahsyat dan mustahil dapat dilaksanakan. Seperti mission impossible. Apalagi melahirkan, waduuuh. Takuuut bener. Ternyata saya bisa, tuh!

Saya memiliki teman yang sepertinya punya dua sisi. Jadi ketika bersama teman – temannya ia bertingkah cuek – santai, ketika anak – anaknya muncul ia kemudian bertingkah keibuan. Sampai saya bingung, apakah ini dua kepribadian dalam satu tubuh? Saya sendiri hingga hari ini, menjadi ibu rasanya kok tidak merasakan perubahan yang berarti. Hanya kadang – kadang saya memiliki obyek penderita untuk dimarah – marahi, ya putri saya itu! Hi-hi,.. Itu saja sih rasanya yang menjadi perbedaan.

Di keseharian dan dalam hati, sepertinya saya masih sama persis ketika masa SMP, SMA dan Kuliah, dst. Apa yang saya pikirkan, saya rasakan dan saya lakukan adalah SAYA sepenuhnya. Menjadi ibu tidak lalu saya ‘sok’ keibuan dan jaim. Karena mungkin memang cita – cita saya bukan menjadi ibu. Saya cuma tahu bahwa itu darah – daging saya dan harus saya cintai dengan segala cara. Saya mengesampingkan ‘pakem’ ibu. Saya hanya berusaha menjadi yang terbaik bagi putri saya. Mungkin karena ketika saya masih remaja, saya dibesarkan oleh ibu sendiri saja, juga dengan segala cara. Karena ibu bekerja seumur hidupnya, boleh dikata saya nyaris ‘tumbuh sendiri.’ Saya menjadi pribadi yang spontan, bebas dan tidak terlalu terikat pada pakem – pakem.

Baca juga :  Menafikan Kebenaran

Kemarin putri saya dan temannya Cilla menunjukkan sebuah video. Dalam video tersebut teman mereka yang bernama Meiske sedang asyik melakukan tutorial make – up. Padahal usianya adalah usia bocah SMP. Dengan menggunakan bahasa Inggris, Meiske menunjukkan mascara, foundation, bedak, lipstik. Rupanya hobby Meiske adalah membeli perlengkapan kosmetik mahal dan berlatih make – up. Kedua gadis menunjukkan video tersebut kepada saya, yang terbelalak heran, “Lho, … kok si Meiske pede banget sih? Bergaya dan berdandan gitu kemudian direkam dan diunggah ke youtube…” Putri saya menjawab, “Mami nanti brows aja deh, nama dia, nanti muncul. Dan mami bisa nonton sepuasnya!..” Saya masih terkaget – kaget, “Lho, kok mamanya ngebolehin Meiske dandan ya? Terus emang dia pinter gituh make-up nya? Mami aja nggak bisa!?..” Terus dijawab oleh Cilla teman putri saya, “Tante liat aja deh nanti di video, menooor abissssss…!” Saya kemudian cekikikan bertiga dengan Cilla dan Lola, putri saya.

Baca juga :  Apa Itu Press Release

Setelah Cilla pulang. Putri saya mendiskusikan tentang video yang diunggah temannya itu. “Mam, .. dia itu mengunggah video seperti itu judulnya pake nama – nama make – up dan bukannya make – up tutorial. Mana ada yang ngeliat ya?..” Saya menjawab takjub ala emak – emak yang masih lugu dan heran, kok ABG sekarang aneh – aneh. “Itu lho, …Mami masih heran kok gayanya Meiske dewasa banget, rada genit?? Mana super pede, ngajarin make-up dan diunggah ke youtube? Padahal masih duduk di bangku SMP lho??..” Putri saya cuma cengar – cengir, “Tahu nggak Mam?… Kita juga memperlihatkan video itu ke Mamahnya Cilla. Kata Mamahnya Cilla, ..bagusss kok,…biarkan saja..kita dukung sajaaa… kan itu hobby Meiske. Jangan diledek ya,…” Saya jadi nginyem dan saja jawab, “Ya, kalo mamahnya Cilla itu ibu – ibu sejati nan baik budi dan bijaksana. Kalo Mami kan ibu – ibu jejadian, preman dan ngasal… ” 

Respon (2)

    1. bwahahah… – anak skarang twitteran dikit aja udah punya teman baru.. ini anak saya lagi ‘panen’ dimarahin saya sama papanya krn tll maniak main twitter dan ikut club korea-mania jd malas belajar…http://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_wacko.gif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *