Gaya  

Cara Mengatasi Serangan Babi Hutan Pada Tanaman Kelapa Sawit

Tanaman sawit hancur akibat serangan babi hutan
Tanaman sawit hancur

Mengatasi serangan babi hutan bukanlah perkara mudah. Mengendalikan hama bermoncong panjang dan kuat ini jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan mengatasi serangan tikus atau landak

Tingkat kesulitan mengendalikan babi hutan ini cukup tinggi dan butuh biaya ekstra,  karena tubuh babi yang lebih besar, tenaganya yang sangat kuat, dan kemampuan menggali tanahnya yang luar biasa. Jika babi mau, ia bisa menumbangkan sepohon kayu tegak sebesar paha orang dewasa, dengan cara menggali tanah tempat tumbuhnya.

babi hutan

Nah, apabila lahan anda yang akan ditanami kelapa sawit atau tanaman lain ada babi hutannya, maka terlebih dahulu harus diupayakan penanggulangan akan kemungkinan serangan hama itu.

Pemagaran tiap pohon sawit yang baru ditanam dengan kayu-kayu kecil tidaklah banyak membantu, karena babi memiliki kekuatan penghancur yang cukup kuat.

anak-sawit

Cara paling efektif dan murah adalah dengan memagari sekeliling lahan dengan tanaman salak yang banyak berduri panjang-panjang.

salak 1

Saat kecambah bibit sawit mulai ditanamkan ke polibag persemaiannya, maka mulai jugalah semai bibit salak.

Setahun kemudian, bibit salak sudah bisa ditanamkan di sekeliling lahan, jarak tanam 35-40 cm, atau tergantung besar anakan salak. Yang menjadi perhitungan adalah, setahun kemudian barisan tanaman salak sudah menyatu, hingga tak ada celah bagi babi untuk masuk.

Nah, saat bibit sawit sudah berumur dua tahun, adalah umur yang tepat untuk ditanamkan ke lahan yang memiliki sejarah serangan tikus, landak dan babi hutan.

Babi hutan dan landak sudah dipagar dengan salak berduri, sedangkan tikus sudah tak berdaya menghadapi besar dan kerasnya batang anak sawit umur dua tahun.

Sekarang anda sudah bisa memiliki sebidang kebun yang aman dari serangan hama pengerat. Dan anda bisa juga menikmati manis dan renyahnya buah salak yang berasal dari pohon yang anda tanam, meski pun awalnya hanya sebagai pagar hidup pelindung lahan.

salak lebat

Sumber foto lihat di : http://zahirkabupatenbatubara.blogspot.com/2014/03/1.html

Respon (2)

  1. Seram juga ya kalau ketemu babi hutan hehhe
    Kalau bro Armand, babi pasti gak doyan, tapi kalau kutang doyan gak ya?http://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_yahoo.gif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *