
Ketakutanlah istri Husin, dia takut jika Husin tak mencintainya lagi. Husin memanglah suami unik, teramat jarang ucapin cinta, apalagi sarapan I Love You, ataukah menu Aku Cinta Padamu ke istrinya. Hingga istrinya sangat wajar curiga bahkan pesimis. “Sepertinya suamiku tak mencintaiku”, bisik hati istri Husen yang tergolong cantik itu.
Nyonya Husin termasuk pecandu Love Never Ending, bilik-bilik yang indah, ruang-ruang keluarga, sofa, bahkan pun mushollah di sisi kanan rumahnya, semua akan hampa tanpa cinta.
Wedding Husin dan istrinya, memanglah didahului ‘pra wedding’ alias pacaran. Ada cinta-cintaan gitu. ia paling tak terima kalau ada sepasang suami-istri dan berumahtangga tak ada ikatan cinta, sebelum terjadi ikatan sakral; pernikahan. Ia lupa bahwa ada sepasang suami-istri ke pelaminan tanpa alasan cinta.
Artinya lagi, ia harus terima bahwa ribuan manusia berumah tangga tanpa cinta secuil pun. Ini maksudnya: “Tak semua orang itu, pacaran bertepian di pelaminan”. Yah toh???
———–
Tak tahan lagi, istri Husin kian hari, kian menit. Malahpun kian detik, ia ragukan cinta Husin, suaminya. Kepadanya. Ia menunggu momen super akurat, waktu yang sangat yang tepat. Saat hening, di penghujung malam. Ia berucap sangat pelan ke suaminya:
“Papa, mama mencintaimu. Sangat menyayangmu. Mama takut kehilanganmu”
Husin tersenyum, tanpa jawaban. Yah, cuman senyum seadanya sebagai respon. Istrinya, kian gaduh perasaannya. “Benar firasatku, tiada cinta lagi suamiku untukku”. Itu desah istrinya sambil tundukkan wajah dengan sangat pelannya pula. Nyaris air mata itu keluar, ia tahan. Karena ia tahu, Husen tak suka lihat perempuan menangis. “Saya paling tidak suka perempuan menangis sebab saya bingung menghadapi wanita yang menangis”. Husin pernah ucapkan ini, beberapa tahun, silam. Ucapan inilah yang menjeda air mata istrinya, malam itu.
Ia beranikan diri, tanpa segan bertanya:
Papa, apa papa masih mencintaiku?
Ia mama
Terima kasih papa. Cintai mama sepenuhnya ya pa!. Sepenuhnya!
Apa mama bilang! Kalau papa mencintai mama sepenuhnya, mama ambil semua cinta papa. Lantas, papa mau pake apa untuk diri papa???.
wah, udah ganti jadi husen ya bro, makin manstaf aja nih
Gak Bro
Namanya memang Husin Husen 😀
Husen…mbok yg peka to…
nice post, mas Armand…
Pekanya lom nampak keknya Mbak