Hemmmmmmm….Husin kepergok di Warkop HOT. Ia duduk di pojok, rupanya ia hafal benar kalau sebentar lagi ada iring-iringan ABG, akan tiba. Kaum ABG termasuk ‘penyembah internet’, bersahabat baik dengan Facebook ketimbang tetangganya bahkan ayah-ibunya. Walah, orang tua juga gitu, couple sama medsos, hingga jadwal belajar anak-anaknya, ia tak hafal. Medsos telah merenggut segalanya.
Takjir firasat Husin. Dua pasang ABG benar-benar tiba di warkop itu. Ya, warkop itu memang bernama HOT, ya Warkop HOT. Bersumbu sudah antara merek dengan fakta.
Husin mulai gelisah, ‘gemmes’, menoleh-noleh. Ia saksikan dengan matanya, gak pake kepala sebab kepalanya sering disembunyikan. Cekikikanlah ABG-ABG itu, pegang-pegang bahu pasangan. Sang cowok merapatkan wajahnya, seolah wajah itu tak pas jika tak berdempetan dengan wajah pacarnya. Wah itu Modus, Sin. Loe kek gak pernah muda saja.
Hot, hemm Hot. Horee, ABG itu berciuman. Nanar mata Husin, konsentrasi sambil telan-telan air liur. Wah ini anak mesum di warkop, fenomena baru nih. Ucap Husin. Wah Si Husin kurang paham demografis ciuman. Ciuman itu magnet Sin. Rempong amat sih ente.
Disayangkan, ujar batin Husin. Tanggung nih anak, kok cara ciumannya gak total bak di film biru. ABG yang juga anak sekolahan itu, kembali normalkan posisi duduknya dan merapikan kembali lengan bajunya termasuk salah tempatnya sebiji kancing bajunya. Husin pusing. Lalu, ia usulkan ide, melalui pikirannya sendiri.
Mestinya anak-anak ini diperiksa, apa bawa kondom atau tidak. Dan, yang dipikirkan Husin, bagaimana jika anak-anak ini tidak bawa kondom? Bahaya ini. Bisa hamil dini. Bisa nikah dini. Bisa malu dini. Bisa diperkarakan kepseknya. Bisa apa saja. Pokoknya, Husin sangat mendukung penggunaan kondom di kalangan siswa, murid dan remaja.
Husin berkata: “Yang penting kan aman. Zaman edhan ini, orang gak takut pada Tuhan, manusia itu takut pada orang”. Husin usap-usap dagunya. Ya emanglah Husin, pelaku mesum emang takut sama orang kok, buktinya kalau pengen gituan, sang ceweknya bilang: “Tunggu dulu kakak sayang, ada orang”. Bukan ada Tuhan toh!!!. Inikah pendidikan karakter? Teriak Husin bikin gaduh warkop aja.
tulisan ini sejenak mengajak saya merenung sebagai orang tua, sudahkah berbagi pengalaman hidup kepada putra-putri nya nice post Dos Armand
hemmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Refleksi untuk diri sendiri,
kalau tertular ke teman lain
Ya bahagialah dakuh. 😀
hemmmmm….. nice post pak dosen…. ketemu di mari juga….
hemmmmmmmmmmm
Acik Rangkat
Have a nice all 😀
Yeah Husin gimana sih Loe, ini kan cerita pengalaman waktu muda penulisnya, Sin. makanya lancar nulisnya kalau soal ciuman hihihi
Walah buka pengumuman aja nih Bro 😀
saya jadi ketakutan sendiri tau fakta seperti itu. apa enaknya anak gadisku kukurung aja ya, biar gak ketemu ama cowok2 yg suka begitu…
salam Ketik’ers…
Yah cara gitu fatal juga seh
Bagusnya memberi pandangan secara terbuka Mbak Ayu 😀