Hati begitu miris melihat penderitaan gadis kecil Mavita yang menderita kanker ganas dimata kirinya. Anak pasangan Siti Mainatun dan Muhibi yang bekerja sebagai buruh tambang timah di pulau Bangka ini tak mampu membawa anaknya kerumah sakit karena biayanya sangat besar. Saat ini Mavita dan ibunya berada di Lampung untuk menjalani pengobatan alternative.
Kisah Mavita diawali pesan dari paman Mavita bernama Amirul yang minta bantuan pada grup Facebook Peduli Kasih KNDJH untuk pengobatan Mavita. Sejak itu KNDJH terus menampilkan kisah Mavita yang saat ini sangat butuh bantuan para dermawan.
Sungguh sedih menyaksikan keadaan Mavita lewat photo photo yang dikirim pada kami team KNDJH. Gadis manis ini selalu ceria walau sebelah matanya digerogoti oleh penyakit kanker ganas.
Gejala awal penyakit Mavita yaitu sering panas tinggi dan tiba tiba penglihatan sebelah kiri bermasalah seperti rabun. Lalu timbul baying retina mata yang kadang memerah seperti iritasi, berair dan sakit yang tak terkira.
Bulan demi bulan kondisi warna mata Mavita sering berubah-ubah dari bening berkaca hingga keruh, berwarna merah dan bengkak. Seiring berjalannya waktu retina mata kiri Mavita makin membesar sampai pendarahan dan akhirnya pecah. Dalam waktu sebulan terjadi pengempesan tapi diikuti dengan tumbunhnya benjolan benjolan yang berkembang dan membesar.
Dalam dunia kedokteran penyakit yang diderita Mavita adalah Retinoblastoma atau kanker mata yang sering di jumpai pada anak. Gejala yang perlu di waspadai ialah adanya bercak putih di bagian tengah mata yang bersinar apabila terkena cahaya ( seperti mata kucing ).Hal lain yang perlu di perhatikan ialah penglihatan yang terganggu, mata menjadi juling, dan bila telah lanjut maka bola mata menonjol keluar.
Berhubung Mavita dan keluarganya berasal dari Bangka Belitung tepatnya di desa Simpang Baru, Rindik, kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung. Maka pada hari ini saya mencoba menghubungi Yayasan Kanker
Hari ini saya mencoba menghubungi Yayasan Kanker Indonesia yang memiliki cabang cabang di seluruh Indonesia. Sayapun mencoba menghubungi YKI cabang Bangka Belitung dengan alamat Jl. Jend. Sudirman Gg. Manggis RT01/02 no 29A. Pangkal Pinang. T (0711) 421861. Setelah saya menghubungi alamat tersebut ternyata sudah menjadi gudang motor Astra.
Lalu saya menghubungi Yayasan Onkologi Anak Indonesia (Indonesian Childhood Cancer Foundation) yang kantornya berada di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Alhamdulilah telpon diterima langsung oleh ibu Jean.
Beliau menjelaskan dengan ramah tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengobati Mavita. Saya masih ingat kata kata beliau seperti ini :
“ Tolong anak itu cepat dibawa ke RSCM, tempatkan di kelas 3 tidak masalah. Kelas 1, 2 atau 3 sama saja perawatannya hanya beda ruangannya saja. Urusan surat surat bisa menyusul lalu minta pada perawat untuk menghubungi Professor Rita Sitourus.”
Kami dari team Peduli Kasih KNDJH menyadari untuk tindakan cepat dan darurat tentu saja ada biayanya, namun disisi lain kami merasa lega karena sudah tahu tindakan apa yang harus kami lakukan. Insya Allah, Mavita dan ibundanya akan segera di bawa ke Jakarta lalu ayahnya akan menyusul segera dari Bangka Belitung. Mereka akan bertemu di RSCM.
Bagi teman teman yang terketuk hatinya untuk membantu Mavita, baik langsung ke rekening paman Mavita atau lewat Peduli Kasih KNDJH, silahkan hubungi kami :
Mas Ipul : +6281270684842 (Indonesia)
Mbak Mifta : +85294584973 (Hongkong)
Bunda Fey : +61422560369 (Australia)- 0812 1374 5900 (Indonesia)
Sungguh miris melihat negeriku Indonesia, di satu sisi banyak pejabat korupsi dan hidup bermewah mewah namun disisi lain begitu banyak anak anak miskin yang sakit parah dan tak mampu berobat. Semoga kisah Mavita banyak dibaca orang khususnya para pejabat di Pemda Bangka Belitung.
Berita terakhir, Mavita sudah dibawa ke RS Kanker Dharmais. Semoga Allah memberi kesembuhan pada Mavita seperti semula. Amin amin YRA.
Sungguh miris dan hanya bisa mendoakan semoga cepat mendapat penanganan, Bu Fey