Dunia Maya: Jadi Ajang Apa?

internet
ifka92-tech-eduholic.blogspot.com

Pada kekinian, kehidupan kita seakan sudah tak terpisahkan dari dunia maya. Dengan menjelajahi dunia maya kita berkesempatan tahu banyak hal tentang dunia dan dunia akan tahu banyak hal tentang kita. Karena dari kamar yang sepi pun kita bebas menjejahi dunia maya asalkan terkoneksi akses internet.

Ajang Pamer-pamer

Perkembangan dunia maya melahirkan yang namanya media sosial seperti jejaring sosial dan blog untuk saling berinteraksi. Facebook, Twitter, dan Instagram di antaranya yang paling populer.

Kehadiran media sosial pada saat ini menciptakan keasyikan tersendiri pada penggunanya. Saking asyiknya sampai-sampai bisa melupakan interaksi sosialnnya di dunia nyata.

Pada perkembangannya media sosial pun menjadi ajang pamer bagi penggunanya. Pamer simpati dan begitu perhatiannya. Pamer intelektual dan kepintaran dengan mengutip di sana-sini. Ada juga pamer kebodohan dengan mudahnya mencaci-maki.Bahkan ada juga yang pamer diri.

Sekarang mau pamer kekayaan pun begitu mudah dengan menampilkan mobil baru harga miliaran yang baru dibeli. Rumah mewah yang baru dibangun dengan ratusan miliar tinggal diunggah dalam sekejab. Apakah ada yang dengan berani pamer selingkuhan-selingkuhannya? Ada yang mau mengaku di sini?

Baca juga :  Menangkap Koruptor Bagai Menjaring Ikan di Laut Lepas

Ajang Pamer Kesombongan atau Kejujuran?

Apakah acara pamer-pamer di dunia maya itu sebagai ajang sok sosial atau pamer kesombongan diri?

Bisa jadi memang akan ada yang mencibir dengan aksi-aksi pamer yang ada. Apalagi ajang pamernya disertai ke-lebay-an. Tentu bikin ada yang eneg dan nyinyir.

Tetapi kalau kita mau sedikit menelisik lebih dalam lagi, ajang pamer di media sosial tidak selalu diidentikkan dengan kesombongan. Bisa saja justru menjadi ajang pamer kejujuran untuk menunjukkan kepada dunia, inilah saya ada adanya!

Ajang untuk Tidak Bertanggung Jawab atau Menjadi Lebih Bertanggung Jawab

Tak dipungkiri memang berinteraksi di dunia maya kita dapat melakukan hal yang tidak bertanggung jawab dengan identitas palsu. Melakukan hal yang tidak bertanggung jawab dan melakukan kebohongan tanpa memikirkan akibatkannya.

Ada pula yang memanfaatkan media sosial untuk melampiaskan kebebesan sebebas-bebasnya. Tidak peduli hal itu menggangu atau menyakiti orang lain. Kata-kata kotor demikian mudah berhamburan keluar seperti membuat air liur. Mengerikan.

Baca juga :  Menahan Napas

Belum lagi ada yang memanfaatkan dunia maya cuma untuk mencari uang dengan menipu. Memanfaatkan kepintaran merayu dan permainan teknologi membuat orang lain harus kehilangan banyak uang. Salah satunya seperti yang dilakukan para scammer untuk menguras uang korban.

Namun bagi yang sedang dalam pencarian untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Media sosial dapat menjadi ajang melatih diri untuk lebih bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan.

Walau di dunia maya, tetap menjaga diri dan berperilaku yang sesuai etika yang berlaku. Tidak mentang-mentang dengan melakukan hal yang tidak pantas karena berada di dunia yang semu.

Apapun yang dilakukan di dunia media sosial dalam interkasinya tetap berada dalam koridor yang dapat dipertanggung jawabkan. Tidak memanfaatkan kebebasan dan berlindung di balik identitas palsu demi tujuan semu dan tidak bertanggung jawab.

Respon (13)

  1. Akses internet memang berkembang pesat.. paling tidak dalam 5 thn terakhir.. semua orang pun brlomba eksis di internet… he he termasuk saya.. top banghttp://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_good.gif

    1. @Mas Trezee, memang dunia maya jadi tempat buat eksis dan bisa dilakukan kapan saja, asal positif memang oke juga ya?

      1. Harus nya positif.. tapi nggak bisa di pungkiri.. ada otak otak busuk yang memanfaatkan internet untuk kegiatan negatif…

  2. @Mas Trezee, memang dunia maya jadi tempat buat eksis dan bisa dilakukan kapan saja, asal positif memang oke juga ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *