Etika Bersosialisasi Didunia Nyata

bachtiar-ramdoir7.blogspot.com
bachtiar-ramdoir7.blogspot.com

Tampaknya bergaul di dunia nyata dengan keluarga atau teman teman masih sangat dibutuhkan hingga saat ini. Tanpa kita sadari disana ada etika tak tertulis yang harus kita patuhi yaitu saling menghargai dan mengerti saat berkumpul di dunia nyata.

Memang jaman sudah semakin tua namun alat komunikasi makin canggih. Kini hanya dengan modal handphone canggih berserta applikasinya kita sudah bisa chatting dengan orang orang di seluruh dunia. Istilahnya yang jauh terasa dekat. Namun sayang nampaknya gadget sudah menguasai seluruh hidup kita. Dimana saja dan kapan saja tak bisa lepas dari gadget.

Sekarang ini saat kita berkumpul dengan keluarga atau teman teman, sering muncul istilah yang dekat semakin jauh. Karena walau duduk bersama dan berdekatan tapi tangan dan mata tak lepas dari gadget hingga lawan bicara merasa diabaikan.

Seorang teman di salah satu komunitas yang tinggal di luar negeri sedang berlibur di Indonesia. Saat itu ada pertemuan dengan kawan kawan lama. Bukannya pada ngobrol asyik tapi dia melihat semua sibuk dengan gadget. Sambil ngobrol mata dan tangan tak lepas dari BB/HP. Tanpa permisi ia langsung pergi meninggalkan mereka dan berkata

Baca juga :  Mengembangkan Kreatifitas Anak-anak

” Lebih baik ngga usah ketemu deh! chat aja di dunia maya!”

Tentu saja siapapun merasa diabaikan jika lama tak bertemu lalu berkumpul tapi keluarga atau teman sibuk dengan gadget.
Saling menghargai dan mengerti adalah hal yang sangat penting saat kita berjumpa siapa saja didunia nyata.

Tepat waktu :
Datang tepat waktu artinya kita menghargai orang yang mengundang. Bagi suami saya lebih baik datang lebih awal dari pada terlambat karena menunggu adalah pekerjaan yang paling menjemukan. Sayangnya masih banyak orang Indonesia yang suka pakai jam karet walau sudah hidup di luar negeri.

Makanan Yang Disajikan :
Saat saya dan suami diundang makan kerumah keluarga atau teman teman di Australia. Sungguh saya sangat terharu. Mereka semua sudah tahu bahwa saya seorang muslim yang tidak minum alkohol dan tak makan daging tertentu. Saya juga tak makan daging merah yang lain. Maka saat kami di undang, si empunya rumah khusus membelikan minuman ringan dan makanan untuk saya seperti daging ayam, sea food atau ikan.

Baca juga :  Hello Dunia Ketik - Ketik

Jauhkan Gadget :
Saat kami berkumpul dengan keluarga atau teman teman, ada etika tak tertulis bahwa siapapun tak boleh meletakkan HP di atas meja. Jika berdering maka yang bersangkutan meminta maaf untuk menerima telpon sebentar. Biasanya kami ngobrol ngalur ngidul, bercanda, tertawa bersama. Saya pribadi belum pernah melihat satupun diantara mereka sibuk main gadget.

Hal ini saya tanamkan pada keluarga di Indonesia. Dulu saat makan malam bersama, masih ada keluarga yang main gadget, namun kini mereka mengerti bahwa kumpul didunia nyata adalah saat saling ungkapkan cerita. Kini tak ada lagi gadget diantara kita saat kumpul bersama.

Sering saya melihat orang orang mati kutu tanpa gadget. Walau didepannya ada lawan bicara tapi tangan dan mata sibuk dengan gadget. Mari saling menghargai saat kumpul dengan keluarga atau kawan kawan. Jauhkan gadget dan perhatikan lawan bicara. Dicuekin itu ngga enak tau!

Response (1)

  1. Orang modern menganggap etika itu kuno, sementara orang menjadi modern karena mereka sudah tahu etika dan tidak lagi bar-bar bukan begitu Bu Fey?http://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_good.gif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *