Fey Down

Inipun telah dikaji. pakai gaya akademik. Selintas, pun Armand mikirin semalam. Few Down dan ‘scammer-nya’. Berbaliklah, Fey Down dan Jack ‘Titanic’. Fey Down diuntungkan dengan ulah scammer se-dunia, sedang Jack dirugikan dengan kemenangan sebuah perjudian hingga Jack meninggal di super dinginnya lautan Atlantic.

Kuyakin, dan telah berfirasat bahwa inisitaor KetikKetik akan rekomendasikan pembaca untuk semarak-ramaikan artikel-artikel -passion- kepunyaan Fey Down, ini sepucuk peduli akan korban (calon korban) akibat modus-modus scammer, dipermula Perwira Tinggi, Ahli IT, orang kaya raya yang tak tahu mau diapakan duitnya, segerobak itu.

Begitu itulah hidup, sisi-sisi yang kita pastikan tak baik, malah lahirkan ‘kehidupan baru’. Penjajah memang buruk tapi orbitkan ratusan pahlawan. Lalu, teringat Ahmad Yani, juga jadi pahlawan revolusi karena PKI gagal berkuasa, jika sebaliknya yang terjadi, maka beliau adalah penghianat. Penjajah, penguasa dan pahlawan. Radanya beda se-ari. Sejarah manusia memanglah begitu. Tak berlaku A kalau A, malah sadar, di kemudian hari A jadi C, D atau Z. kelewat banyak juga manusia dengan jargon: ciri khas, konsistensi dan pamer diri, berkata kalau A yah A, gak neko-neko. Dan seorang ayah, anak gadisnya dilamar oleh calon menantu, yang tak disukainya. “Ayah tak setuju, ayah tak suka dengan laki-laki itu, tidak akan ada pernikahan. Sekali ayah katakan A, tak akan berubah lagi”, geram sang ayah.

Lalu, anak gadisnya ‘kawin lari’, dikutuk dan tak diakui lagi. Manusia itu normal, dan ‘mantu illegal’ itu tunjukkan pada keluarga istrinya. Dan 7 tahun kemudian, ‘suami-istri’ itu silaukan mata ayah mertuanya dengan borongan kesusksesan, diterimalah ia, 2000 persen oleh sang ayah mertua. Manusia itu, itu yang baik, itu juga yang jelek. Itu yang buruk, itu juga yang baik. Lalu, di mana itu: A kalau A?.