Negeri Calo, predikit yang tidak resmi telah melekat pada negara tercinta kita ini. Karena mau urus apa-apa harus melalui calo. Calo ada di mana-mana. Dibenci tapi dicari.
Calo selama ini eksis memang sengaja di pelihara karena ada kerjasama yang apik. Seperti mau mengurus SIM, spanduk peringatan tentang calo bertebaran. Tetapi mereka tetap berkeliaran. Lalu lalang di depan mata petugas layaknya teman.
Apalagi dalam hal penerimaan Calon Penerimaan Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bukan rahasia lagi kalau calo sangat berperan. Puluhan atau bahkan ratusan juga rupiah dibutuhkan untuk mendapat jaminan agar lolos seleksi.
Dari dulu sampai sekarang para calo masih bebas-bebas saja melakukan aksinya. Ancaman peraturan tak berpengaruh sama sekali membuat mereka ketakutan.
Tetapi kini para calo siap-siap saja gigit jari pada penerimaan CPNS di DKI yang pendaftarannya mulai 4 sampai 20 September 2013.
Apa sebab? Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah buka suara bernada ancaman.
Bagi oknum PNS yang coba-coba menjadi calo bukan hanya terkena sanksi pemecatan. Tapi akan dipidanakan. Sudah kehilangan pekerjaan masuk penjara pula. Siapa yang tidak takut?
Itulah sebabnya Ahok mengatakan, bodoh banget kalau ada CPNS yang masih mau mengeluarkan dana untuk bayar calo. Sekarang Jakarta sudah menerapkan transparansi.
Mungkin kalau pejabat-pejabat selama ini yang rekam jejaknya sudah ketahuan yang bicara bisa jadi cuma dianggap gertak sambal. Karena selama ini memang demikian praktiknya.
Tapi kalau Ahok yang dianggap slengekan itu sudah buka suara, tentu para calo akan berpikir panjang. Karena Ahok pasti bukan cuma bicara. Ahok dilawan? Ya kelabakan. Mungkin mereka akan berpikir begitu.
Kalau dipikir memang sudah waktunya para calo yang mencari keuntungan dari kesusahan orang lain itu sudah waktunya disikat.
Karena harus melalui calo, sehingga harus mengeluarkan biaya besar. Tak heran setelah menjadi PNS sibuk cari obyekan. Pekerjaan utama jadi terbengkalai. Begitu praktiknya dari dulu sampai sekarang.
Sekarang Ahok datang, moga-moga para calo bukan hanya gigit jari dalam istilahnya. Tapi memang gigit jari karena kesal obyekan sudah melayang.