Ketika Liga Spanyol sudah memasuki laga ke-35 ada tiga tim yang berpeluang keluar sebagai juara. Yakni Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid. Peluang terbesar dimiliki oleh Atletico yang berada di puncak klasemen dengan nilai 88 dan Real Madrid dengan nilai 82 _dengan masih menyisakan satu pertandingan. Sementara Barcelona dengan 84 poin.
Tetapi pada laga ke-36 dimana di kandangnya sendiri, Camp Nou pada Sabtu, 3 Mei 2014 Barca cuma bisa bermain imbang 2 – 2 dengan Getafe, maka bisa dibilang peluang Barca untuk juara sudah sangat tipis. Salah satu pemain andalan Barca. Busquets bahkan menduga peluang timnya sudah habis. Sebab diyakini Atletico dan Madrid akan bisa mengatasi lawan-lawannya yang bermain pada keesokannya.
Apa yang terjadi? Ternyata Madrid yang menjadi tuan rumah cuma bisa meraih hasil imbang 2 – 2 atas Valencia dan Atletico justru mengalami kekalahan menyakitkan dari Levante 0 – 2. Dengan hasil ini tidak mengubah posisi klasemen. Atletico tetap dengan nilai 88, Barca 85, dan Madrid 83.
Dalam posisi ini sebenarnya peluang Barca tetap masih tipis, karena Madrid yang masih menyisakan satu pertandingan akan menghadapi tim lemah, yakni Real Vallodolid. Artinya kalau Madrid menang, maka nilainya akan menjadi 86.
Dilema ada pada Barca. Karena pada laga terakhir akan menghadapi Atletico. Bila laga ke-37 atau satu pertandingan sebelum laga terakhir berjalan lancar. Maksudnya Atletico, Barca dan Madrid meraih kemenangan, maka laga terakhir Barca apa pun hasilnya Messi dkk tidak akan juara. Dipastikan yang juara adalah antara Atletico atau Madrid.
Kalau Barca bisa mengalahkan Atletico, maka yang juara adalah Madrid dengan catatan Madrid mampu mengalahkan lawannya pada laga terakhir. Sebab nilainya Madrid akan menjadi 92 dan Atletico 91. Sementara Barca dengan nilai 91.
Tetapi kalau pada laga terakhir itu hasilnya Atletico mampu mengalahkan Barca atau minimal imbang, maka dipastikan tim asuhan Diego Simeone akan menjadi kampiun. Sebab poin yang menjadi menjadi 94 atau 92. Walau nilainya akan sama dengan pencapai Madrid, tapi Atletico menang head to head atas Madrid. Yaitu sekali menang dan sekali seri atas Madrid.
Lagi lagi apa yang terjadi? Di luar dugaan Madrid yang menghadapi tim calon degradasi cuma bisa meraih hasil imbang 1 – 1. Artinya dengan hasil itu kini peluang Barca yang diduga sudah habis itu menjadi paling berpeluang menjadi yang terbaik pada akhir musim. Nasib Barca sudah ada di tangan sendiri dan sekarang peluang sudah terbuka untuk meraih juara yang sudah hampir hilang itu.
Beginilah pula kehidupan kita. Bahwa yang namanya harapan itu akan selalu ada. Itu sebabnya jangan pernah lelah berharap untuk yang terbaik pada akhirnya.
Seperti yang pernah saya alami sendiri. Ketika istri sakit dan diputuskan harus di opname. Sementara uang yang ada di kantong cuma sejuta dan saldo rekening kosong melompong. Untuk biaya operasi saja perlu sekitar empat jutaan. Hitung-hitung minimal perlu sepuluh jutaan.
Ingin menangis rasanya pada waktu itu. Menjerit tidak sanggup lagi. Apalagi ketika mengabarkan kepada saudara istri, mereka berusaha menghindar. Mengetahui istri sakit ada yang diteleponi tak mau mengangkat telepon.
Pada saat itu, hanya bisa berharap dan berdoa. Meyakinkan diri sepenuhnya percaya kepada-Nya bahwa pasti akan jalan.
Ketika sudah hampir putus harapan untuk mendapat biaya perawatan, karena saudara yang diharapan membantu malah menghindar, justru yang bukan teman dan saudara datang memberikan bantuan. Akhirnya biaya Rumah Sakit selama perawatan yang mencapai 20 jutaan bisa di atasi.
Jadi, berharaplah sampai pada akhirnya, maka seringkali hal yang tak terduga atau keajaiban hidup akan datang yang membuat kita semakin yakin dengan yang namanya pengharapan kepada Tuhan tidak akan ada yang sia-sia.
katedrarajawen@pembelajarandarisebuahperistiwa