Tiada Pantas Dipanggil Ibu

www.utusan.com
www.utusan.com

Ia memeluk kemarahannya

Ia suapi dirinya dengan ego-egonya

Ia istanakan kecantikannya

Ia kandangkan kasih sayangnya

Ia kunci gemar bernasehat tak linear laku-polahnya

Ia lipat sajadahnya

Ia gantung tasbihnya di mobil

Ia lemarikan mukenanya

Ia lantangkan suaranya di depan anak-anak dan suaminya

Ia kikirkan hartanya untuk ayah mertuanya

Ia sedekahkan auratnya di mana-mana

Ia tebar harum parfumnya di kerumunan lelaki

Ia jual-beli pertengkaran

Ia tiada pantas dipanggil ibu

Baca juga :  "FAMILY" Sebuah Renungan

Responses (5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *