Hidup jadi orang susah (maksudnya hidup pas-pasan, susah mau beli mobil, susah mau beli berlian) memang akan mengalami kesusahan. Pun demikian, jangan dibuat tambah susah dengan menyusahkan diri.
Sebagai orang yang masih hidup dalam kekurangan, selain usaha dan doa, cara lain yang bisa dilakukan adalah meminta bantuan dari teman atau saudara.
Tetapi susahnya, sebagai orang yang hidup saja masih susah, tujuan meminta bantuan itu bisa jadi dianggap hal yang menyusahkan.
Akan semakin merasakan kesusahan batin, bila teman dan saudara itu bukan hanya tidak mau membantu. Tapi masih dihadiahi kata-kata sindiran pedas yang bikin merinding.
Pernah suatu waktu, demi untuk memperpanjang kontrak rumah terpaksa harus minta bantuan saudara. Apa daya, dijawab itu urusanmu sendiri. Lagi suka sedang tak ada dana.
Ya sudah, tujuannya kan memang minta tolong. Tapi yang bikin susah hati, karena tak lama berselang, saudara ini justru mengadakan hajatan karena baru beli rumah baru sekian ratus juta. Oh . . .
Namanya usaha, dengan malu-malu ke saudara yang satu lagi. Sama. Alasannya juga tak ada dana. Tak apa.
Kejadian sama. Setelah itu walau tak ada dana bisa bangun rumah miliaran. Mungkin sedang dapat uang runtuhan. Mendadak jadi kaya.
Sebenarnya menghadapi kejadian ini ingin bersusah hati. Namun, akhirnya jadi senyum-senyum sendiri. Eh, ada yang lewat dan berkata,”Jangan salahkan siapa-siapa. Ini sudah nasibmu jadi orang susah, makanya nanti kalau kaya ingat orang yang kesusahan. Jangan malah balas dendam. Jangan jadi orang kaya yang miskin. Ingat tuh!”
Ya , masih belum kaya saja sudah diceramahi.Kurang a. . . Eh kurang banyak gitu ceramahnya.
klo miskin dimarahi klo kaya diperingati..
Hidup miskin itu ibarat bumi sedang dalam musim kemarau, semua kering dan berhenti mengalir kecuali airmata. Tapi langit tak kan tinggal diam. Mega diangkasa tak akan tega berlama lama menatap kesedihan di bumi, dan sesaat kemudian mega turut menangis. Airmatanya luruh berjatuhan membasahi bumi. Sejukkan hati yang lama merintih dan bangkitkan hasrat meraih asa, manggapai cita-cita..
Salam Susah Bro