Tahu yang namanya rasa jatuh cinta pada pujaan hati? Sulit melukiskan tentunya. Pokoknya indah dan indah. Hati melayang pikiran mengawang. Sang pujian hati selalu tampak sempurna. Dia yang paling baik sedunia. Segala kesalahannya akan dimaklumi dan mati matian dibela. Masa lalunya tak menjadi masalah.
Sebaliknya sang pujaan akan selalu berusaha tampil sebaik – baiknya. Hal – hal yang buruk akan disembunyikan dengan rapi. Berperilaku bak malaikat. Berusaha menjadi makhluk yang paling baik.
Harumnya bunga – bunga cinta telah menghalau bau busuk yang ada, sehingga dunia penuh semerbak aroma surgawi. Bahkan suara cempreng sang kekasih bagai alunan suara bidadari dari kahyangan. Apa pun hal buruk yang dikatakan tentang sang kekasih tak akan mendapatkan tempat. Tak ada yang boleh mengatakan hal yang buruk tentang si doi.
Jatuh cinta bisa membuat anak manusia kehilangan logika. Tetapi menjadi manusia yang paling baik sedunia kepada sang kekasihnya. Hati yang sedang jatuh cinta membuat kita memiliki dunia tersendiri.
Cinta sejenak membuat mata kita tak bisa melihat dengan jelas dan membuat mata hati hanya terpanah pada kebaikan sang kekasih. Walau bisa saja kebaikan itu hanya kepalsuan. Tapi atas nama cinta tak berdaya untuk menolak kebenaran yang ada.
Beginilah menggambarkan suasana saat – saat menjelang pemilih presiden di negeri kita kini. Kita sebagai pendukung sang calon presiden banyak terhipnotis seakan sedang jatuh cinta pada sang pangeran. Mati – matian membela dan mendukung. Mengangungkan kelebihan sang pujaan, tutup mata atas segala keburukannya.
Ketika sedang jatuh cinta, mana pernah berpikir bila nanti kecewa yang didapat. Padahal semakin besar rasa cinta yang ada, maka akan semakin besar rasa kecewa yang ada bila sang kekasih berkhianat atas janji dan kesetiaannya akan cinta yang pernah terucap.
Tak heran, bila ada yang mengalami kecewa sampai hadir kebencian yang membara kelak. Terlambat sudah bila baru menyadari segala tipu daya sang kekasih yang telah tercapai keinginannya. Salah siapa? Bukan salah cinta, tetapi salah hati yang telah dibutakan karena kehilangan logika dan akal sehat.
Mengapa tidak menunjukkan rasa cinta tetapi logika dan akal sehat tetap bekerja, sehingga dapat melihat segalanya dengan lebih jelas dan tidak terjebak perasaan?
 katedrarajawen@pembelajarandarisebuahperistiwa
ilustrasi gambar : prineyisabella-isabella.blogspot.com
Manstaf 🙂
sama sama mantafs kang
liat duluuu …. usia yg jatuh cinta… kadang usia pengaruh thd proses jatuh cinta itu sendiri – mungkin ada masalah hormonal dan emosional ..semakin muda usia semakin susah mengekang..tp ada juga sih yg tua-tua keladi yaaa…. @Kang Edy ==manstaaafffffff==