Kamu Itu Mandul !!!

Sebagai seorang manusia yang jauh dan amat jauh dari sempurna, dan setiap manusia juga pasti memiliki masa lalu, entah masa-masa yang indah atau malah sebaliknya, namun siapa yang akan tau di hari esok? masa lalu yang kurang baik dalam diri kita seakan telah menjadi senjata seseorang yang mengetahuinya untuk mencaci atau menginjak kita agar mereka puas apalagi kalau kita sudah terlihat menangis dan sedih,

Masa lalu yang sudah kerap kita lupakan dengan baik jika ada yang mengungkitnya maka ketika mendengarnya seakan-akan pisau tajam telah menghujam jantung kita, dan itulah yang aku rasakan, masa lalu yang kurang baik, keluarga sederhana pendidikan rendah kerjaan tak ada, itu adalah sebuah senjata bagi mereka untuk menginjak kita ketika mereka marah, bahkan sampai kita ini di bilang lupa bersyukur dengan pertolongan yang sudah di berikannya padahal Alhamdulillah wa Syukurillah dengan apa yang saya dapatkan secara baik maupun buruk itu adalah sudah menjadi rejeki kita yang Allah atur,

Baca juga :  Caraku Jinakkan Kebuntuan Menulis

Mungkin ada sebuah penyesalan, ya itu kenapa saya harus bilang jujur tentang kehidupan saya pada sebelumnya, tadinya saya berpikir dari pada ketauannya nanti ketika di akhir cerita maka sungguh akan memalukan, dan jika mereka tau dari awal kisah tentunya akan di etrima atau tidaknya sudah menjadi keputusannya dan sudah tau resiko yang harus di tanggungnya, dan ternyata katanya terima apa adanya, namun apa yang terjadi?

Jika kemarahan dalam sebuah pertengkaran kecilpun kesalahan yang kita pernah perbuat sebelumnya adalah senjata untuk membuat kita menangis dan sakit hati! Jika saja mungkin Tuhan tak melarang dan mendosakan seseorang bahwa mati bunuh diri itu dosa, maka di dunia ini akan banyak seseorang yang mati dengan putus asa atau hanya sekedar sakit hati,

Baca juga :  Seks : Sesuatu Yang "Mudah" Untuk Ditertawakan.

Dengan segala kekurangan kehidupan saya, yang paling menyakitkan yang saya dengar adalah “Kamu itu mandul” dan mungkin itu adalah salah satu kekurangan saya yang belum saya ketahui apakah itu benar adanya, atau karena memang Tuhan belum percaya sama saya untuk menitipkan salah satu HambaNya kesaya?

Namun saya bilang pada Dia yang sudah berkata seperti itu pada saya, Saya ijikan pasangan saya untuk mencari pasangan hidup yang lebih baik dari saya, yang sempurna tidak seperti saya yang hanya menjadi beban kehidupannya, dan selalu menyakitinya, saya Ikhlas saya rela saya di tinggalkan apalagi dengan alasan kalau saya tidak bisa memberikannya keturunan yang dia impikan esok atau lusa jika kamu sudah melihat yang menurutmu baik, yang menurutmu sempurna maka ceraikan lah saya dan hiduplah bersamanya..

 

Responses (3)

  1. Kita sedang membuka sebuah halaman dari buku perjalanan hidup di dunia. Apapun yang tertulis didalam halaman yang sedang kita baca, yang mampu membuat perasaan kita hancur berkeping keping, itu adalah sebagian dari suratan takdir yang harus kita lalui.

    Tentu diantara halaman lainnya akan terselip kisah kisah bahagia, dan yakinlah bahwa setiap halaman kesulitan atau kesedihan yang kita baca, dibalik itu pasti ada pula halaman solusi dan kebahagiaan.

    Bila kita sedang menangis tersedu ketika membaca sebuah kisah pada suatu halaman, apakah dengan serta merta kita akan menutup buku perjalanan hidup kita ?

    Tentu tidak, sebab masih banyak kisah kisah indah lainnya yang menunggu kita untuk membacanya dikemudian hari.

    Tetap sabar dan berdoa adalah kunci utama dalam menjalani proses kehidupan ini.

    Salam.

  2. Yups, memang menyakitkan, ketika orang yang kita percaya, lalu kita menceritakan rahasia kekurangan kita yang tak diketahui, lalu dijadikan senjata untuk menjatuhkan kita kelak. Soal mandul, itu bukanlah kiamat kalau mau berpikiran jernih, masih banyak jalan untuk mendapatkan anak. Semoga yang terbaik

  3. Memang yang tidak akan pernah menyakiti dan selalu bisa dipercaya hanya Tuhan. Bersabarlah dan adukan semua yang Anda rasakan kepada-Nya niscaya kelegaan serta kedamaian hati akan terasa. Tuhan yang punya kuasa dengan kehidupan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *