airmata saya menetes ketika menyaksikan satu lagi kisah nyata tentang kepedulian manusia di salah satu acara TV. Sebuah buku harian yang di tulis oleh seorang angkatan laut Jepang dikembalikan oleh keluarga yang menemukannya setelah hilang selama 67 th.
Mertua Lindy bernama Alexander Glover adalah seorang veteran perang dari New South Wales. Dialah yang membawa dan menyimpan buku harian tersebut setelah menyelesaikan tugasnya sebagai tentara pada perang dunia ke 2 di New Guinea.
Pada tahun 1994, Alexander Glover meninggal dunia, lalu buku harian tersebut di serahkan pada anaknya Gordon Glover (suami dari Lindy) , yang bertugas di RAAF ( Royal Australian Air Force), namun 3 tahun kemudian Gordon meninggal mendadak. Dalam kesedihan yang amat dalam, Lindy mengumpulkan semua barang2 peninggalan suaminya dan di simpan dengan rapi termasuk buku harian .
Namun ada perasaan lain ketika Lindy menatap buku itu, dia merasa buku itu bicara “ Tolong kembalikan saya.” Dia merasa bertanggung jawab untuk mengembalikan buku tersebut pada pemiliknya, karena di situ ada penggalan sejarah hidup seseorang yang sangat berarti dan tak seorangpun berhak memiliki termasuk dirinya.
Sejak itu Lindy bertekad akan mencari tahu siapa pemilik atau pewaris buku harian ini. Melalui Australia War Memorial dia bertemu dengan seorang peneliti Jepang bernama Keiko Temura yang tinggal di Australia. Dia pembuat catalog barang2 peninggalan orang2 Jepang yang berperang. Betapa terkejutnya ketika dia melihat buku harian itu karena jarang sekali ada barang peninggalan perang disimpan di luar Jepang.
Keiko hanya dapat memberi sedikit informasi bahwa nama angkatan laut pemilik buku harian tersebut adalah Shegegi Fukushina, yang bertugas di kapal perang Fuso pada tahun 1943. Lalu Lindy mendatangi konsulat Jepang di Sydney untuk meminta tolong, , namun dari pihak Konsuler mengatakan bahwa amat sulit untuk melacak keberadaan nama tersebut, namun dia berjanji akan berusaha membantu.
Lindy menunggu dan menunggu hingga 2 tahun lamanya dan setiap hari dia menatap buku harian itu. Lembar demi lembar dibukanya perlahan sambil membayangkan siapa yang menulis ini dan apakah yang di tulisnya ( diary tsb ditulis dalam bahasa Kanji). Dia berbisik pada buku itu
“ Aku berharap kamu dapat pergi kesuatu tempat dimana ada pemilikmu disana.”
(bersambung bagian 2)
Sumber : ABC Australia
Diterjemahkan oleh : Fey Down