Ketika Uang Lebih Penting dari Tuhan dan Nurani

Tidak ada salahya untuk menjadi kaya bila itu membawa berkah bagi sesama. Yang salah adalah ketika menggunakan kekuasaan untuk menjadi kaya dengan menindas sesama.

Banyak orang berharap memiliki banyak banyak harta, sah-sah bila dilakukan sesuai etika. Yang menyedihkan adalah tidak sedikit yang memperkaya diri dengan kelakuan tidak sah menghalalkan segala cara.

Uang memang penting dalam proses kehidupan di dunia, tapi demi uang manusia bisa menjadi raja tega. Tidak gentar sekalipun Tuhan di depan mata, suara nurani yang bergema pun dianggap tiada.

Baca juga :  Menang, Juventus Duduki Posisi Puncak Sementara

Kalau ada rakyat yang kelaparan, lalu mencuri aku masih dapat memaklumi, kalau ada yang sudah punya harta bermiliar-miliar di rekeningnya tetap masih serakah mencuri uang negara, aku hanya bisa geleng-geleng kepala.

Ada yang bangga tinggal di rumah mewah dengan mobil-mobil super mahal berjejeran di garasinya yang ternyata dibeli dari uang haram, bikin tertawa saja.

Uang sudah menjadi sesembahan, sehingga semakin kehilangan rasa sebagai manusia yang rela hidup bermewah-mewah, tapi di kiri-kanan masih banyak yang kesusahan untuk makan saja harus meminta-minta.

Baca juga :  Akibat Dibilangin Ngeyel, Sepuluh Juta Melayang Ditipu Scammer

Itulah sebabnya aku lebih suka berdoa: Tuhan, jadikanlah aku insan yang tidak perlu kaya tetapi insah yang memiliki berkah, sehingga dapat memberkati sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *