Ketikketik
menulis terus, terus menulis
Wow, pas.. mantab rasanya….
Memang, jemari sekarang lebih lihai bermain pada tombol-tombol. Pena, lebih banyak digunakan untuk memberi tanda, atau barangkali dibutuhkan hanya saat tanda-tangan. Keyakinanku, tampaknya satu berbanding satu juta, bila ada orang menulis , apalagi sebuah tulisan yang hendak diposting, menggunakan tulisan tangan terlebih dahulu, baru kemudian disalin pada tuts computer atau gadget. Dunia memang sudah berubah. Jemari memang telah terlatih menghafal tombol-tombol. Apalagi anak-anak masa kini, yang memang telah hidup di dunia digital.
Ketikketik. Memang ketik-ketik. Teruslah mengetik. Menjadi tulisan. Menulis terus. Teruslah menulis. Nama yang tepat. Slogan yang pas. Memang mantab. Memancing gairah. Maka, kepenasaran saat kawan-kawan men-share tulisan di jejaring sosial, segeralah jemari mengklik tombol yang membuat diriku terbang dan mendarat di ketikketik. Memang tidak butuh pikir panjang. Tidak pula mencari tempat sunyi untuk bersemedi. Atau berdoa guna memastikan pilihan. Dalam hitungan hari, jauh dari seminggu, segera membuat akun.
Telpon dari kawan. Bung Katedra. Nama yang tak asing. Nama yang selalu menyapa dunia setiap hari dengan tulisan-tulisannya. Sosok yang rajin pula menyapa para sahabatnya melalui telpon (dengan nomor yang berganti-ganti.. ha.h.ah.a.ha.). Ia ucapkan selamat datang di ketikketik. Ahai, kurasa dia pastilah salah satu “oknum” di belakang ketikketik. Kusampaikan saja pandangan spontan terhadap ketikketik, yang disambut dengan baik.
Ketikketik. Ah, umurmu belumlah seberapa. Perlahan, tapi pasti, merayap naik. Jumlah akun bertambah. Jumlah pengunjung bertambah. Alexa naik cepat. Namun jangan cepat puas. Tantangan akan semakin tinggi. Tuntutan merespon segala perubahan pastilah menjadi hal yang tak dapat dipungkiri. Jadi, admin memang harus bersiap untuk dituntut dan terus dituntut. Jangan mudah ngambekan, jangan mudah marah. Tapi jangan pula berpura-pura buta dan tuli.
Ketikketik. Menulis terus, terus menulis. Hayo……
Selamat tinggal 2013. Selamat tahun baru 2014. Semoga para sahabat semua diberi kesehatan, semangat, gairah tak padam untuk menulis dan berbagi. Diberi kekuatan dan ketahanan untuk menghadapi berbagai tantangan (bukan sekedar kemudahan yang dapat melenakan). Jangan lupa, ketik-ketik…..
Odi Shalahuddin di Yogyakarta, 31 Desember 2013
Hidup ketik-ketik :2thumbup
Semoga menjadi tempat menyenangkan
bagi yang suka menulis dan juga bagi yang suka membaca
malam, Mbak Vivi…
wow…ulasan yang mantabs ttg Ketiketik. semoga Ketikketik akan semakin baik dan bermanfaat bagi semua pihak. semoga juga , pak Odi akan menulis terus dan terus menulis di Ketikketik…
terima kasih, pask Odi…
Amin.. semoga ya Mbak Ayu…
mau ikuta Pak Odi ketikketik terus ketikketik ah
Weh, aku ikutan Pak Kate je…
hahahahahahahahha
Entar tombol hpnya kebongkar cemuah
wakakakakakak
Nuwun Mbak Fey..
Manstaf 🙂