Baru Nyadar, Kita Ditertawakan

www.dakwatuna.com
www.dakwatuna.com

Lelaki itu, pakai baju kaos oblong kusam, warna abu-abu, celana gombrang, lusuh pula. Aku temukan dia, di bandara. Kusapa dia, iapun balas sapaanku dengan bahasa Inggris nyaris deuce denganku. Sesaat kemudian, aku terkekeh, dia bilang Merpati Nusantara Airlines, pesawatnya yang akan ditumpangi itu. Delay…! Tertunda tanpa kejelasan. Dan itu pulalah, pertama kalinya, saya mengenal plesetan MNA, Merpati Never Arrive. Duh, aku ngakak -sungguh- sambil malu hati akan pilunya nasib dunia penerbangan bangsaku.

***

Berikutnya, aku serius mengajaknya ke rumah, dia pun turut dan penuhi pintaku. Bule Francis itu, orang kaya di negaranya, masih bujang, pernah pacaran dengan Warga Negara Thailand, Vietnam dan gadis Bali. Semua kandas di tengah jalan, ia perlihatkan foto ketiga eks kekasihnya yang berwajah orientalis itu.

Asyik ngobrol dengannya, sembari cicipi putu menangis ala kampungku. Lalu, obrolan kami, merengsek ke tema moralitas: “Francis sudah hancur”, katanya. Kupahami bahwa yang dia maksud adalah moralitas. Itu tak membuatku terbelalak.

Baca juga :  Sentuh Aku

Justru aku terperangah, saat ia dengan sangat seriusnya membuat pengakuan bahwa ia telah memeluk nyaris seluruh jenis agama yang ada di dunia. Sepertinya, ia patah arang dalam hidupnya.

Dengan leluconnya, ia berceloteh seperti ini: “Aku pernah masuk Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Islam dan seterusnya. Kutanggalkan semua, gak ada yang masuk akal buatku, ibarat celana, semua sudah kupakai, dan sekarang aku tidak pakai celana”.

Tertelisik sudah olehku, rupanya dia hilang akal menyaksikan perilaku pemeluk-pemeluk agama di dunia ini:

“Mereka suka berperang, berkelahi, silang pendapat yang sangat ekstrim, sampai bawa-bawa massa, pakai kampanye-kampanye untuk menyerang pemeluk agama yang lain. Mereka punya tenaga besar untuk saling menyudutkan, mengolok-olok. Bahkan, siangnya mereka berceramah untuk tidak menghina-hina orang lain, eh malamnya malah ia sendiri yang menghardik kiri-kanan. benar-benar tak masuk akal”, ucap bule itu.

Baca juga :  Ramah Tamah Kekerabatan

* * *

Lalu apa kesimpulanmu tentang pemeluk agama di dunia ini?

Pemeluk agama itu mengerikan.

Maksudmu?

Oh tidak, saya tak bermaksud apa-apa.

Lalu?

Ya aku nonton saja. Nonton orang-orang yang ngaku beragama. Mereka musuhan abadi, tak perlu kita ngomporin, toh mereka sudah punya tanki-tanki amarah, pabrik granat murka, setiap saat meledak. Jadi, saya yang percaya Tuhan tapi tak memeluk agama ini. Yah, tinggal ketawa-ketawa menyaksikan ulah mereka. Lumayan, hiburan cuma-cuma.

***

Saya terdiam…..ngadat logikaku, mesin pikiranku tiba-tiba macet total. Hanya satu kalimat yang terngiang di luar kepalaku: “Orang-orang yang tidak beragama menertawakan aku, kamu dan kita selama ini^^^

 

Responses (2)

  1. Kan waktu itu cuma ada mas bro, jadi itu ngetawain bro Armand kali,bukan kita , rasain hihihi :ngakak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *