Gaya  

Kutukan Berubah Jadi Berkah.

SAMSUNG DIGITAL CAMERASaya pernah bekerja sebagai kuli di pabrik karet pada sebuah perusahaan yang berlokasi di Deli Serdang. Saya dan istri sekaligus tinggal di pemondokan yang disediakan oleh perusahaan. Pada hari hari diawal masuk kerja,terasa sangat sulit untuk kami beradaptasi dengan kondisi di sana. Tiap pagi kami harus antri mandi di sumur ,yang hanya di batasi dengan seng bekas seadanya . Sehingga untuk menghidari terlambat masuk kerja, kami harus bangun jam 4 setiap pagi,agar bisa mandi lebih awal.

Semuanya dapat kami lalui dengan baik. Saya selalu bekerja dengan sepenuh hati,walaupun gaji yang diterima ,sangat minim. Setelah setahun bekerja,tiba tiba saya dipanggil Manager Perusahaan dan mengatakan :” Mulai hari ini ,anda saya tugaskan untuk mengantikan pekerjaaan Juru Timbang,yang sudah mengundurkan diri dari pekerjaan. Harap anda bisa menjaga kepercayaan yang diberikan. Gaji anda mulai bulan depan akan dinaikkan”
Saya terpana mendengar berita gembira ini. Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan ,saya salami Manager Perusahaan dan mengucapkan terima kasih. Rasanya sangat lega menjadi orang yang dipercayai,apalagi sudah dijanjikan gaji akan dinaikkan. Berarti ,mulai bulan depan kami bisa hidup dengan lebih layak.Godaan di hari PertamaPada hari pertama saya bertugas dibagian timbangan, ada beberapa orang yang menyalami saya dan mengucapkan selamat. Namun kebanyakan merasa tidak senang,karena sebagai pendatang baru.tiba tiba saja saya di katrol ke jabatan yang menyenangkan. Bahkan salah Manager Keuangan,secara frontal menyampaikan pada saya:” Hebatlah kau ini..baru kemarin masuk kerja sudah dipercayai pegang timbangan. Saya sudah 17 tahun disini. Pegang uang puluhan juta dipercayai,tapi tidak diijinkan memegang timbangan”.Saya hanya menjawab dengan suara perlahan:” Maaf bang, bukan saya yang minta.” Dan kemudian buru buru pamit untuk bekerja. Saya tidak habis pikir ,apa sih hebatnya jadi Juru Timbang,selain dari gaji yang ditambah? Namun saya tidak usah menunggu lama untuk jawabannya. Karena pada hari itu juga saya menemukan jawabannya, dengan cara yang sangat mengagetkan.
Tiap hari ,tidak kurang dari 7 atau 8 truk bermuatan karet dari perkebunan . Begitu juga pada hari saya pertama kali bertugas, laporan bahwa ada 8 truk mengangkut karet yang masuk. Berarti semuanya harus selesai ditimbang pada hari itu juga.agar mereka bisa mendapatkan uang hasil penjualan karetnya.

Truk pertama selesai ditimbang dalam waktu lebih kurang 1 jam. Saya membuat nota timbangan dengan berat : 4.786 Kilogram. Jadi sama sekali tidak ada masalah. Tapi ketika truk kedua yang hanya berisi muatan 2.430 Kilogram. Tapi ketika saya mau menuliskan nota timbangan, tiba tiba Bang Tobing (bukan nama sebenarnya),memberikan sebuah amplop yang cukup tebal.  Tentu saja saya kaget. Apalagi ketika saya buka,ternyata isinya uang segepok. Spotan saya kembalikan kepadanya. Tapi tidak diterima ,malah saya dimarahin:” Jangan belagu kau . Itu isinya mungkin 6 bulan gaji kau disini” kata Bang Tobing dengan aksen khas Sumatera Utara.

Ketika saya tetap menolak,ia menyumpahi saya:” Jadi kuli lah kau seumur hidup”,katanya dengan wajah merah padam karena marah. Tiba tiba saya baru sadar,mengapa teman teman sekantor merasa iri,ternyata ada yang beginiannya. Bang Tobing pergi dan sesaat kemudian datang salah satu dari mandor gudang ,yang saya kenal bernama Rohim. Bang Rohim datang mendekati saya dan berbicara perlahan:” Kau terima sajalah. Apa susahnya bagi kau,untuk mengubah angka . Dari 2.430 menjadi 4.230 Kilogram? Hanya dengan beberapa detik,kau sudah dapat uang sejumlah berbulan bulan gaji kau disini.!?
“Maaf Bang , saya tidak bisa menghianati kepercayaan yang diberikan pada saya oleh perusahaan”. Mendengar jawaban saya,Bang Rohim juga naik pitam dan berkata:” Baru kali ini aku lihat orang segoblok kau. Jadi kuli lah kau seumur hidup”

Hari pertama berkerja sebagai Juru Timbang,saya sudah di sumpahi oleh 2 orang,bahwa saya akan jadi kuli seumur hidup. Suasana hati menjadi galau. Karena harus bekerja dilingkungan yang bertolak belakang dengan hati nurani saya. Namun saya tetap berkerja dengan prinsip hidup,untuk tidak menghianati kepercayaan .
Selama 2 tahun bekerja disana, saya mendapat serangan malaria ,Karena kami tinggal di daerah yang masih di kelilingi oleh hutan hutan. Karena pabrik berada di km 28 masuk kejalan desa. Dua kali sakit parah dan hampir mati,akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang kampung ke kota Padang.

11 tahun kemudian…..
Berkat kerja keras dan didukung oleh istri tercinta,setelah menjalani berbagai penderitaan,akhirnya hidup kami berubah total. Saya jadi pengusaha. Seorang Eksportir dengan jumlah karyawan beberapa puluh orang.
Suatu waktu saya ajak istri dan anak anak untuk bernostalgia ke pabrik karet,dimana saya pernah bekerja selama dua tahun. Saya mengendarai mobil sedan Corolla yang baru saja dibeli. Setelah perjalanan selama 17 jam,kami sampai di bekas pabrik tempat saya dulu berkerja. Pabriknya masih ada,namun sudah ganti pemilik.Tapi sebagian karyawannya masih kenal dengan kami.

Disana saya jumpa dengan teman teman lama,termasuk Bang Rohim yang dulu menyumpahi saya. Karena tidak bawa oleh oleh,maka saya hanya membagikan emplop berisi uang kepada semua teman teman. Mereka sangat gembira ,apalagi mengetahui bahwa saya sudah jadi pengusaha. Bang Rohim datang dan memegang tangan saya erat erat dan berkata:” Maafkan saya. Ternyata sumpah serapah yang saya ucapkan dulu,malah berubah jadi berkah untuk anda. Sungguh Tuhan Maha Besar” ,katanya sambil menangis dan berkali kali minta maaf.

Saya memeluknya dan berkata:”Semua sudah saya maafkan bang.  Justru kata kata Bang Rohim itu saya jadikan cambuk diri,sehingga saya bisa sukses”. Tanpa kuasa menahan,air mata saya juga menetes. Bukan karena sedih,tapi justru bersyukur kepada Tuhan,bahwa saya mampu melewati semua penderitaan dan godaan dan sekarang kami bisa hidup berkecukupan.

Wollongong. 02 Desember,2013
Tjiptadinata Effendi

winner3

Respon (8)

  1. Jaman sekarang sudah sulit menemukan orang yang jujur dan berani menolak segala bentuk penyelewengan dengan kompensasi setumpuk uang. Padahal sesungguhnya kita semua diuji kesetiaan kita terhadap tugas dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan.

    Dari artikel diatas, kita memperoleh pencerahan dan mengingatkan kita, bahwa masih ada langit diatas langit. Suatu saat pasti akan datang suatu keberkahan bila kita memegang teguh kejujuran meski harus mengalami penderitaan.

    Terima kasih pak Tjipta.. http://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_good.gif

  2. Terima kasih untuk apresiasinya Mas Admin.
    Tulisan itu adalah secarik dari biografi saya.
    Saya bersyukur bisa melewati semuanya. Dulu untuk makan sehari 3 kali ,tidak jarang harus berutang .Bahkan anak sakit,cincin kawin dijual,karena sama sekali tidak ada uang.
    Karena itu rasa syukur tak pernah hentinya,dimasa tua ,saya dan istri bisa menikmati hidup layak.
    Terima kasih sekali lagi dan salam hangat kami dari desa kecil di Australia

  3. Hahahahahaha
    Saya baca tuntas Bang
    Gak kuat responses
    Kecuali hanya ini:
    Gobloooooooooook…baru kali ini aku liat orang goblooook
    Haha Siapa sebetulya yang pintar?

  4. Terima kasih Pak Kate sudah berkenan singgah.kalau nggak ,saya nulis sendiri dan baca sendiri ha haha

  5. Inilah yang terjadi di mana mana… korupsi kolusi dan nepotisme..

    namun bila kita mampu yakin dan menahan diri dari segala macam hal tersebut… Alloh SWT akan memberikan jalan.. Saya yakin itu…http://ketikketik.com/wp-content/plugins/wp-monalisa/icons/wpml_good.gif

  6. Benar pak Among. saya sudah membuktikan dalam hidup saya. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,selama kita yakin dan percaya ,serta mau bekerja keras.TErima kasih sdah mampir dan salam hangat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *