Lamang Kecemburuan
Puisi : Edy Priyatna
Tertutup mataku dari asal
sejak terjaga kelak tiada lagi
guncangan yang bergempa hebat
awang yang kelam serta
gerimis yang tumpah memanggil
ke benua tanpa henti
hati nan sarat plus
pembawaan warna kesibukan
penat dalam kehausan dan keharuan
Seandainya kututup mata impianku
biar ia tidak bisa dibuka terus
jangan siasat belum mencukupi
sangat maksiat belum terampuni
tinggi hati yang masih bergores
berlimpah hutang belum lunas dibeli
tetapi aku belum suka kebenaran ini
gulana dalam lembaran sayang
jasmaniku telah terasah kekuatan
Lamang kecemburuan dari kehebatan
melukai kulit akibat api kerinduan
melepaskan gigi dimulutku
terbanting tenggelam di bumi dendam
motif yang membuat kucoba pejamkan mata
walakin tetap tidak dapat
kemudian kuputuskan langkah
walaupun tetap terbuka
kepada menjumpai seluruhnya
(Pondok Petir, 19 September 2013)
Lanjut !!!
Manstaf 🙂