Dulunya, seorang profesor. Ayun-ayunkan tangan kanannya, memanggil seorang mahasiswa semester VII, mahasiswa slengean itu penuhi panggilan sang profesor. Profesor -ahli budaya- itu, suka dengan perangai mahasiswa itu. “Saya suka anak ini, suka karena beda dengan yang lain”, ucap profesor, suatu ketika.
“Kamu sepertinya baik-baik saja”
“Iya Prof”
“Kamu seperti tanpa beban hidup, tanpa masalah”
“Betul Prof”
“Eh, kamu segera tinggalkan saya. Pergilah cari masalah, biar hidupku bergelora”
***
Sepekan mencari masalah, tak satupun problem yang disuai sang mahasiswa. Ia temui kembali profesor yang sempat menjadi Rektor Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah.
“Maaf Prof. Saya tidak temukan masalah”
“Lha kamu kan semester VII, setidaknya kamu punya masalah. Minimal masalah penelitian”
Ilmuwan itu tertawa, calon ilmuwan itu, juga tertawa. Guru besar itu tahu kalau sang mahasiswa itu, punya masalah atau bermasalah. Dua-duanya diamkan, mahasiswa enggan sampaikan problemnya, profesor juga sunkan tahu masalah pribadi orang lain, itu diluar marka-marka akademik.
“Bapak tahu, kamu punya problem. Tapi bapak tak mau tahu”
“Maaf Prof. Biarlah masalah itu kuselesaikan sendiri”
Beliau menguliahi mahasiswa itu, Tuhan ciptakan manusia amat sempurna, tutur profesor. Ia lanjutkan. Manusia itu telah difasilitasi pendengaran yang baik, mata yang tajam, jemari yang multi fungsi -mengalahkan semua jenis teknologi robotik- dan fleksibel. Manusia akan disebut cacat jika tak bertelinga, atau tak bermata sejak lahir. Yang mengherankan, banyak manusia menganggap bahwa manusia itu hanya sempurna dari sisi anatomi, ia lupa bahwa MASALAH, PROBLEM, KESUSAHAN adalah satu paket dengan ciptaan manusia. Syukurilah, ada kupingmu, ada matamu, tanganmu juga ada, kelaminmu pun ada, kamu juga diberi masalah. “Emangnya kamu mau lahir tanpa kuping?”
hitam dan putih selalu ‘berpasangan’ didunia ini
Armand’s Esai, memang aduhai
Ahay…….
Tugas kita hanyalah membuatkan harmonisasi
Oh iya, sekalian mau ucapkan terima kasih
atas kolom khusus buatku…
Pengen buatkan artikel untuk itu
tapi urung…
Sekali lagi, thanks sekali
sama sama bro
menarik…enak dibacanya…
Makasih yah Mbak Ayu 😀
Salam KK
kerennya lagi kita bikin berceloteh bersama mas Baskoro gitu ya? Kalau atau yang lahir sepertinya untuk menulis emang mau lahir tanpa tangan:)
Hahahahahahahahaha
Ya gak mualah…