Aku mungkin telah buta, tak bisa melihat ke dalam hatimu
Aku mungkin telah tuli, tak bisa mendengar suaramu
tapi aku masih punya otak
yang kecil, sangat kecil bila dibandingkan dengan volume otakmu
otakku pun hanya halus saja
tak berlekuk-lekuk seperti otakmu
dan kesepuluh jemari tangan ini hanya sekedar menuliskan apa kata otak kecilku yang bosan dengan segala tetek bengek sampah
sampah yang bertaburan menutupi jagadku
sebenarnya aku membutuhkanmu
untuk membantuku mengenyahkan segala sampah dari antah berantah
namun engkau terlanjur mengusirku
hanya karena jemari kita berbeda
dalam meluncurkan kalimat demi kalimat di media sosial
kalimat gagu
komentar ragu
kaku
mungkinkah kau masih ingat pelajaran dari guru kita dahulu?
tentang perbedaan itu menambah kekayaan
tentang pikiran tak harus seragam
maafkan aku, yang berbeda darimu
namun tak seharusnya
perbedaan menghapus pertemanan
Jiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
Marul Maaf…………..
Nampaknya ada kisah tersendiri ya mbak..
@om armand…sebelum kau minta maafpun udah kumaafkan kok
@admin, adaaa…dan banyak juga, tak hanya padaku sendiri kok min…
banyak sekali fenomena itu sekarang mbak…..:) salam kenal yaaa…
@melati senja..iya..apalagi kemarin itu, hari mogok dokter…banyak korban penghapusan teman…
^salaman^
sayang banget kalo menghapus pertemanan ama mbak Marulll…ntar gak dikirimin puisi lho…
salam Ketik’ers…
Siiips puisina…