Kebutuhan Pemerintah terhadap TKI memang cuma sebatas DEVISA, lebih dari itu tidak ada. Pada kenyataannya memang demikian dan tidak akan terbantahkan, karena Devisa yang dihasilkan ratusan ribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang menyebar keseluruh negara didunia sangatlah membantu anggaran pendapatan negara.
Berartikah sumbangan Devisa TKI tersebut,? Jelas sangat berarti..kalau tidak berarti tidak mungkin Pemerintah menggalakkan pengiriman TKI keberbagai negara. Sebaliknya apakah Pemerintah peduli dengan nasib mereka,? mungkin Pemerintah kita terlalu sibuk dengan urusan partainya masing-masing, terlebih sekarang menjelang Pemilu 2014.
Ribuan TKI yang terlantar di pinggiran jalan di Arab Saudi, yang merupakan korban TKI ilegal, yang tidak pernah mampu dibenahi pemerintah, itu pun dikarenakan pemerintah sibuk dengan urusannya sendiri.
Lalu kita lihat lagi nasib Wilfridha Soik yang terancam hukuman mati, yang sesharusnya diadvokasi dan didampingi Pemerintah Indonesia, juga tidak mendapat perhatian pemerintah. Prabowo Subianto atas nama Bangsa Indonesia bersedia mengawal proses persidangan Wilfridha..hanya atas dasar rasa kebangsaan dan kemanusiaan.
Disini terlihat jelas kalau kebutuhan pemerintah terhadap TKI itu hanya sebatas kebutuhan akan Devisa tidak lebih dari itu. Adakah hal itu sesuatu yang manusiawi..mungkin kita lagi-lagi harus memaklumi kalau pemerintah kita lagi sibuk-sibuknya dengan urusan partai dan urusan Pencapresan.
sumber foto : Kabar24.com
hehehehehehe
mayah-mayah ni yeeeeeeeeeee