Manusia Jadi Tuhan

eternal-life1
foto: moralcompass.blog.sbc.edu

Tadi saya menonton acara pengetahuan di televisi. Acaranya sedikit menyeramkan, padahal bukan film horror. Ceritanya tentang manusia yang ingin menjadi Tuhan. Tidak dalam arti kiasan, namun dalam arti yang sesungguhnya. Ada seorang dokter bernama dokter White. Pada masa mudanya ia melakukan percobaan yang sangat mengerikan. Mirip adegan film Frankenstein. Dokter White mengambil kepala seekor monyet dan menyambungkannya ke tubuh monyet yang lain! Hal ini dilakukan dengan tujuan, untuk melihat apakah monyet tersebut dapat hidup setelah kepalanya dicangkok?

Percobaan ini mengarah pada tujuan lain. Jika monyet dapat hidup dalam tubuh monyet lain, tidak mustahil manusia dapat hidup abadi dengan cara yang sama. Dapat Anda bayangkan? Monyetnya sendiri dikabarkan sempat hidup selama beberapa hari! Jadi kalau seandainya ada manusia yang sakit parah dan tubuhnya mulai digerogoti penyakit, maka akan ada kesempatan kepala atau otaknya dapat dipindahkan ke tubuh lain yang masih sehat. Sehingga kehidupan bagi manusia tersebut dapat terus berjalan!

Saya baru saja ditinggalkan oleh ibu tahun lalu, sedikit banyak berharap ibu masih akan ada dan terus hidup. Bagaimana caranya saya tidak tahu. Tapi benar ada bagian dari diri saya yang menginginkan ibu hidup kembali! Tapi saya tak dapat membayangkan bahwa ibu akan hidup dalam tubuh orang lain. Rasanya akan sangat aneh dan mengerikan! Manusia banyak bermain dengan pikiran dan akal budinya sendiri. Termasuk dokter White. Percobaan yang menggunakan monyet tentu ditentang oleh para pencinta hewan sedunia. Banyak orang ingin membunuh dokter White ketika percobaan yang kontroversial itu didengar oleh khalayak ramai. Apalagi monyet – monyet yang tak berdosa menjadi korban.

Baca juga :  Tergoda Bule “Palsu” Seorang Ibu Tertipu Seratus Juta Lebih

Percobaan lain dilakukan oleh dokter Doris. Ia berhasil menumbuhkan jantung. Aneh tapi nyata. Dokter Doris mengambil jantung seekor tikus lalu mengambil suatu zat sari pati dari tikus lain dan menyuntikkannya ke jantung tersebut. Tak lama kemudian jantung itu berdenyut! Jadi misalkan saya sakit jantung, lalu karena stock jantung berdenyut sudah tersedia, saya tinggal pesan dan minta ganti jantung segera. Mungkin di lain hari bisa ganti ginjal atau pankreas atau usus? Dapat Anda bayangkan lagi? Suatu hari kelak mengganti jantung di rumah sakit tak ubahnya mengganti ban di bengkel! Bagaimana rumitnya kehidupan, jika manusia berusaha berperan menjadi Tuhan? Tidak mustahil suatu hari adegan film Zombie atau Walking Dead menjadi suatu pemandangan yang lumrah terjadi dimuka bumi. Ini jika manusia dibiarkan menjadi Tuhan.

Hmmm,.. Apakah Anda dan saya ingin hidup seribu tahun lagi? Barangkali ingin juga! Tetapi apakah harus dengan cara melawan kodrat alam? Beranikah kita? Bagaimana dengan jumlah penduduk bumi? Bagaimana dengan kesempatan bagi anak – anak dan cucu kita? Apakah manusia harus disterilkan? Jika tidak ada yang mati namun kelahiran terus ada, maka dunia akan penuh sesak dan padat. Populasi manusia akan terus merangsek dan menganiaya alam. Sedangkan pada masa kini saja sudah santer kabar terdengar tentang cairnya es di kutub, berlubangnya lapisan ozon dan cuaca yang tidak menentu. Lalu masihkah akan ditambah permasalahan yang ada dengan ditemukannya cara hidup abadi di dunia? Kita sendiri yang mempercepat kiamat?

Baca juga :  Tidak Usah Diminta Akan Diberikan

Hidup abadi tidak harus selalu ditandai dengan alunan nafas. Siapapun bisa hidup abadi dengan menjadi seseorang yang dikenang secara khusus. Mozart hidup abadi. Beethoven hidup abadi. Pasteur hidup abadi. Shakespeare hidup abadi. Diponegoro hidup abadi. Soekarno hidup abadi. Banyak yang hidup abadi tanpa perlu mencangkok kepala secara mengerikan. Lagipula melawan siklus alam pasti akan merusak keseimbangan dan tatanan yang sudah ada sebelumnya. Memprihatinkan, ketika manusia merasa sah – sah saja bermain sebagai Tuhan. Dimulai dari hal yang kecil, selalu merasa diri benar, selalu memaksakan kehendak, selalu menjadi yang paling tahu, selalu menghakimi orang lain. Lama – lama ingin seperti dokter White dan dokter Doris, menciptakan cara hidup abadi, brrr,.… Tapi diam – diam saya juga berusaha hidup abadi, lho! Simple saja, dengan terus menulis, … He-he!

Responses (2)

  1. Bahkan ada yang meyakini bisa hidup abadi dengan menjadi bintang2 di langit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *