Kisahnya : Lina Aprilianti
°°Kisahku Melawan Preman Berseragam, Agustus 2011 di Terminal 2 Bandara Soeta°°
Saat itu 3 hari menjelang Idul Fitri, karena aku pulang lumayan mendadak jadi sayang mau beli tiket ke Solo karena harganya selangit….. itung2 hemat, uang tiket yg ke Solo bisa masuk kantong 🙂
Saat itu aku belum mengenal Advokasi, yang kutahu jika aku memaksa keluar di terminal 2, aku tidak melanggar hukum walau saat itu belum ada permen no.16.
Singkat cerita, malam itu sekira pukul 19.40 pesawat CX mendarat di bandara Soeta.
Saat antri untuk cop Imigrasi aman2 saja. . .
Nahhh ini dia mulai ribet saat antri pick up bagasi, ehhh si preman berseragam sudah mulai mengawasi…..
30 Menit menanti, tasku sudah ada di tanganku.
aku mengantri untuk custom clearing, ada 2 ibu2 gendut berseragam khasnya pemeras memeriksa pasportku dengan lembut mereka berkata “Kamu TKW, silahkan keluar dari pintu khusus itu yg bertuliskan selamat datang pahlawan devisa.”
Baik, ku ikuti permainannya, penasaran juga apa yg akan dilakukan sekelompok preman berseragam itu. . .
Sepanjang perjalanan menuju pintu khusus TKI aku menahan air mata supaya tidak meleleh karna mataku menyaksikan perlakuan kasar para preman berseragam kepada para TKI, Saat itu banyak TKW dari Arab.
kucoba mengajak mereka untuk melawan namun tak ada yg berani, mereka memilih tunduk pada si preman berseragam.
aku pun dibentak2 oleh si preman karena sok mau jadi pahlawan….
Dengan tak berdaya aku menyaksikan mereka dengan kasar dipaksa naik bus ke terminal 4…
Aku duduk termangu di sebelah pemberhentian bus menuju terminal 4…
Datang seorang berseragam Angkatan Darat, dia mendekati aku, mencoba membujukku untuk patuh aturan, dan segera naik bus menuju terminal 4, Aku tanya balik, “dimana peraturan tersebut tertulis? jika memang sekarang sy bisa menemukan tulisan tersebut maka sy akan ikuti, sy orang yg patuh hukum kok, Tapi saya tidak patuh aturan Mulut, karena LIDAH tak bertulang”…
si dia tetap berusaha membujukku tapi tak ku gubris dengan dasar tak bisa menunjukkan padaku peraturan tersebut. akhirnya diam kehabisan kata.
Aku berbalik menuju pintu keluar jalur Turis, Pertengkaran Sengitpun dimulai….
Diantara mereka bilang aku belagu karna gak mau ikut aturan “Jadi TKI aja belagu loe.” suara lantang si preman berseragam menyulut emosiku,
“EH loe, Kalau Saya Belagu bagaimana dengan Anda?? (kutuding tulisan di dadanya) tuh baca Tuh, BNP2TKI, Gak ada Gua gk ada loe yg bs kerja disini, jd pengemis loe di jalanan, kalau bukan karena kita loe kagak punya seragam itu. trus siapa yg belagu…..?”
bentakku…
membuat muka si preman merah hikzz hikzzz…. Ahkirnya dia pergi, tapi masih ada lagi preman2 berseragam yg bertebaran, aku dicaci, dihina dan sempat dipermainkan katanya aku harus ada surat pengantar dari kepala BNP2TKI di terminal 2, saat kutanya dimana dia?
jawabnya “Sudah pulang kampung”… itu semua tak menyurutkan semangatku untuk nekad keluar dari terminal 2 …
Sampai akhirnya aku memaksa berdiri dalam antrian custom clearing, aku pasang wajah serius tak ku pandang si preman yg berusaha mencegahku, bahkan ada yg berusaha menyeretku.
“Jika anda berani menyentuh kulitku, Maka akan sy laporkan kepada department HAM” Mereka cuma bisa teriak2, tanpa berani menyentuh kulitku dan aku pun Berhasil Melewati custom clearing dan Alhamdulillah aku keluar dari terminal 2…. 😀 😀
Sahabat, kisahku itu dulu sebelum ada permen no. 16 yg nembebaskan TKI untuk keluar lewat terminal 2 dan bebas memilih moda transportasi sesuka hati. tidak harus naik travel bandara.
Note: Karena tingkat kriminal di Jakarta sangat tinggi, Usahakan untuk extra hati2, mungkin dijemput keluarga adalah pilihan terbaik demi keamanan.
Selamat menikmati kebebasan, teman2, jika Anda diperlakukan tdk baik maka catat namanya, ambil fotonya dan TERIAKLAH.
Kantongi Nomor2 penting di Indonesia sebelum anda meninggalkan HK dan siapkan nomor Indonesia untuk menghubungi keluarga/pihak2 yg bisa membantu anda….
INTINYA MARI KITA BERGANDENG TANGAN HAPUS PREMAN BERSERAGAM DI BANDARA SOETA. kuncinya adalah BERANI DAN TEGAS.^_^
Para preman itu juga harus dilawan dengan cara preman
baik cikgu…