
Tahu tumbuhan benalu kan? Jika tanaman yang ada di depan rumah ditumbuhi oleh benalu, biasanya tanaman itu akan terganggu pertumbuhannya. Benalu adalah tanaman pengganggu yang menghisap saripati tanaman lain. Dulu saya memiliki kawan yang suka bercerita tentang sengsara dan aniaya yang dialami. Sebenarnya bukan aniaya fisik hanya aniaya dengan cara dibully, dilecehkan atau ditekan oleh lingkungan teman – teman sekerjanya yang lain. Teman saya juga berlaku kontradiktif, telalu keras, melawan dan tidak dapat menjaga kekompakan sebagai teamwork. Teman saya itu membalas dengan amarah yang tak kalah pelik, sehingga ketika bercerita kepada saya berapi – api penuh kemurkaan, bagaimana ia ditekan oleh orang – orang lain.
Awalnya saya bersimpati, merasa kasihan dan marah juga karena teman saya disiksa secara emosi. Tetapi keadaan ini berlangsung terus – menerus. Hampir setiap saat ceritanya sama dan ia tidak mencari solusi atas permasalahan yang ada. Misalnya keluar dari pekerjaan atau menghadap pimpinan HR atau atasan, atau apalah yang penting tidak berkubang dalam lumpur yang sama. Ini tidak terjadi, setiap hari ia dibully dan setiap saat ia marah lalu membalas. Kadang ia bercerita pada saya dengan kesal, kadang ia langsung berantem dengan kawan – kawan yang mengerjainya itu. Saya sampai menyarankan keluar kerja, bisnis, melakukan hobby atau apa kek, supaya move on dari perselisihan abadi. Tetapi tetap saja ia tidak bisa ‘cuek’. Bawaannya ngamuk! Tetapi alasannya BU, sehingga tidak memungkinkan untuk keluar kerja, bisnis tidak bisa. Bagaimana ini?
Saya mengerti di-bully sangatlah tidak enak. Ketika bullying terjadi di dunia sekolah memang sulit bagi anak – anak dan remaja untuk melepaskan diri dari luka bathin karena menjadi korban, maka orang tua dan guru harus mengawasi ketat. Tetapi ketika kita sudah dewasa, seharusnya ada jalan keluar dari bullying atau terus berusaha mencari pemecahan masalah. Tentu kombinasi dari berusaha, bekerja dan berdoa. Kalau kita terus berkubang pada masalah yang sama dan tidak move on, orang – orang yang ada disekeliling kita juga akan menjadi terganggu. Dengan sangat menyesal, saya terpaksa menghindari teman tersebut! Karena buat saya setiap hari mendengarkan orang menggerutu, marah dan ngomel rasanya berpengaruh pada sistem kekebalan jiwa saya. Rasanya seperti benalu aura negatif yang terus disebarluaskan ke dalam benak saya.
Saya ingat dulu pernah mendapat email tentang ‘dementor’. Dementor adalah ruh – ruh jahat yang berkeliaran dan menghisap jiwa manusia. Dementor ada dalam film Harry Potter. Jika setiap saat kita mendengarkan hal – hal yang tidak baik. Setiap hari membaca berita yang keji, menonton perselisihan yang brutal, mengikuti pertikaian yang tak kunjung usai, bahkan mendukung perseteruan orang. Hati – hati, dementor sedang berusaha menghisap jiwa kita! Permasalahan selalu ada, kemarahan dan sebagainya selalu muncul. Belum lagi rasa iri, dengki, sirik, tidak puas, kecewa, dendam dan kawan – kawan. Hal – hal tersebut adalah benalu yang akan tumbuh lebat merambat jika dibiarkan saja. Maka bacalah berita yang baik, dukung orang – orang untuk bersabar dan optimis tentang segala hal!
Jika bertemu dengan orang yang tak ingin berhenti dari ‘memelihara aura negatif’, sebaiknya kita pergi saja menjauh. Karena apa? Seperti benalu, aura negatif akan menyebar dan membunuh aura positif kita. Kita memang tidak pernah tahu apakah hari esok akan menjadi lebih baik. Tetapi apakah kita lalu harus memelihara keyakinan bahwa hari esok akan menjadi kiamat? Sebaiknya kita selalu memelihara keyakinan bahwa hari esok akan memberikan kejutan indah. Maka orang – orang yang terus berprasangka jelek tidak pernah memperoleh kedamaian, karena bawaannya curiga dan pesimis. Kemarin saya dapat kabar bahwa teman saya yang suka marah – marah itu masih saja berantem berseteru dengan teman – temannya. Hastagaaaah! Padahal sudah dua tahun berlalu, sejak terakhir saya berjumpa dengannya dengan kisah perseteruan yang sama,…
Akhirnya bertemu…
Berasa ikut mengalami baca tulisan Mbak Wind diatas, karena pernah juga saya menghindari teman dengan kebiasaan mengeluh yang serasa ndak pernah habis… seperti kata Mbak, memelihara aura positif adalah tanggung jawab kita… kalo saya diantaranya ya dengerin musik or lagu yang menentramkan, meminimalkan nonton berita2 yang negatif n nonton film2 yang bikin happy juga (langsung ngebayangin Pretty Woman
) hehe…
Nice share Mbak…
Hi Gitaaaa.. “berpeyuukaaan ala teletubby” hihihi..makasi ya menyempatkan diri kesini hehe..iya dengerin musik paling enak buat pelipur lara…
Lebih mantaf lagi kalau bisa memlihara aura positif itu dari dalam, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan aura2 negatif dari luar, katanya loh
Wahh itu memang manstaffff (lirik pak edy hihi)..tapi ngga mudah ya Pak Kate, soalnya manusia yang emosinya tingkat dewa ademnya …juaraaaang