DeepSeek adalah sebuah aplikasi chatbot bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, DeepSeek. Diluncurkan pada 10 Januari 2025 untuk platform iOS dan Android, aplikasi ini dengan cepat menjadi populer, bahkan melampaui ChatGPT sebagai aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store AS pada 27 Januari 2025.
Teknologi dan Keunggulan
DeepSeek didukung oleh model AI canggih, DeepSeek-V3, yang memiliki lebih dari 600 miliar parameter. Model ini dirancang untuk memberikan interaksi yang mulus dan efisien kepada pengguna, dengan kemampuan menjawab pertanyaan, memecahkan masalah logika, dan menulis program komputer setara dengan chatbot terkemuka lainnya.
Salah satu keunggulan utama DeepSeek adalah efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Berbeda dengan perusahaan AI terkemuka lainnya yang melatih chatbot mereka menggunakan superkomputer dengan ribuan unit pemrosesan grafis (GPU), DeepSeek hanya memerlukan sekitar 2.000 GPU, khususnya chip seri H800 dari Nvidia. Proses pelatihan ini memakan waktu sekitar 55 hari dengan biaya sekitar 5,58 juta dolar AS, yang merupakan sepersepuluh dari biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti Meta dalam mengembangkan teknologi AI terbaru mereka.
Kontroversi dan Kekhawatiran
Meskipun meraih kesuksesan, DeepSeek juga menghadapi berbagai kontroversi dan kekhawatiran, terutama terkait dengan privasi dan keamanan data. Peneliti keamanan menemukan bahwa kode web DeepSeek berpotensi mengirimkan detail login pengguna ke China Mobile, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara Tiongkok yang telah dilarang beroperasi di AS karena dugaan keterkaitan dengan militer Tiongkok. Meskipun selama pengujian tidak ditemukan transfer data ke China Mobile saat login dari Amerika Utara, kemungkinan tersebut tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan untuk beberapa pengguna.
Selain itu, DeepSeek menyimpan data di Tiongkok, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok dapat mengakses data pengguna. Kebijakan privasi DeepSeek menyatakan bahwa mereka menyimpan informasi yang dikumpulkan di server yang berlokasi di Republik Rakyat Tiongkok dan dapat mengumpulkan input teks atau audio, prompt, file yang diunggah, umpan balik, riwayat obrolan, atau konten lain yang diberikan pengguna.
Kekhawatiran lain berkaitan dengan sensor. Versi API resmi dari model DeepSeek-R1, yang berjalan di server yang berlokasi di Tiongkok, menggunakan mekanisme sensor untuk topik-topik yang dianggap sensitif secara politik oleh pemerintah Tiongkok. Misalnya, model ini menolak menjawab pertanyaan tentang peristiwa seperti pembantaian Lapangan Tiananmen 1989, penganiayaan terhadap Uyghur, perbandingan antara Xi Jinping dan Winnie the Pooh, serta hak asasi manusia di Tiongkok. Mekanisme sensor ini menimbulkan kekhawatiran tentang kebebasan berekspresi dan akses informasi bagi pengguna di negara lain.
DeepSeek Dilarang Digunakan di Berbagai Negara
DeepSeek, sebuah aplikasi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan asal Tiongkok, telah menghadapi larangan dan pembatasan di berbagai negara karena kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi pengguna.
Berikut adalah beberapa negara yang telah mengambil tindakan terhadap penggunaan DeepSeek:
1. Italia
Italia menjadi salah satu negara pertama yang memblokir akses ke DeepSeek. Otoritas Perlindungan Data Italia (Garante per la Protezione dei Dati Personali) memerintahkan pemblokiran aplikasi ini setelah perusahaan pengembangnya tidak memberikan informasi yang diminta terkait jenis data yang digunakan untuk melatih sistem AI mereka. Langkah ini diambil untuk melindungi data pengguna dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi.
2. Taiwan
Pemerintah Taiwan telah melarang penggunaan layanan AI DeepSeek di semua departemen pemerintah karena alasan keamanan. Kekhawatiran utama adalah potensi sensor dan risiko data yang mungkin berakhir di Tiongkok, mengingat hubungan politik yang sensitif antara Taiwan dan Tiongkok. Larangan ini mencerminkan kewaspadaan Taiwan terhadap teknologi asal Tiongkok yang dapat mengancam keamanan informasi negara.
3. Australia
Australia telah melarang penggunaan DeepSeek di semua sistem dan perangkat pemerintah dengan alasan keamanan nasional. Menteri Dalam Negeri Australia menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi kepentingan nasional dan keamanan data pemerintah. Selain itu, beberapa perusahaan besar Australia, termasuk Vodafone, Optus, dan Commonwealth Bank, juga telah membatasi atau melarang penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran serupa.
4. Korea Selatan
Kementerian Perindustrian Korea Selatan telah memblokir sementara akses ke DeepSeek karena kekhawatiran keamanan. Beberapa entitas, termasuk Korea Hydro & Nuclear Power dan Kementerian Pertahanan, telah membatasi penggunaan aplikasi ini untuk mencegah potensi risiko terhadap keamanan data dan infrastruktur penting negara.
5. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, beberapa lembaga pemerintah, termasuk NASA dan Pentagon, telah melarang atau membatasi penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut dapat mengirimkan data pengguna ke pemerintah Tiongkok. Selain itu, beberapa anggota parlemen AS berencana untuk mengajukan undang-undang yang melarang penggunaan aplikasi ini di perangkat pemerintah, mencerminkan kekhawatiran yang mirip dengan yang dihadapi oleh aplikasi TikTok sebelumnya.
Alasan di Balik Larangan
Alasan utama di balik larangan dan pembatasan penggunaan DeepSeek di berbagai negara adalah kekhawatiran terkait keamanan data dan privasi pengguna. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan meliputi:
- Pengumpulan dan Penyimpanan Data: Ada kekhawatiran bahwa DeepSeek mengumpulkan dan menyimpan data pengguna di server yang berlokasi di Tiongkok, yang dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok sesuai dengan undang-undang setempat.
- Keterkaitan dengan Perusahaan Milik Negara: Penelitian menunjukkan bahwa kode web DeepSeek mungkin mengirimkan detail login pengguna ke China Mobile, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara Tiongkok yang telah dilarang beroperasi di AS karena dugaan keterkaitan dengan militer Tiongkok.
- Potensi Sensor: Ada kekhawatiran bahwa DeepSeek mungkin menerapkan sensor sesuai dengan kebijakan pemerintah Tiongkok, yang dapat mempengaruhi kebebasan berekspresi dan akses informasi bagi pengguna di negara lain.
- Risiko Keamanan Nasional: Beberapa negara khawatir bahwa penggunaan DeepSeek dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional, terutama jika data sensitif dari lembaga pemerintah atau infrastruktur penting dapat diakses atau dimanipulasi melalui aplikasi ini.
Secara keseluruhan, tindakan larangan dan pembatasan terhadap DeepSeek mencerminkan kekhawatiran global terhadap keamanan data dan privasi pengguna dalam penggunaan teknologi AI yang berkembang pesat. Negara-negara tersebut mengambil langkah proaktif untuk melindungi kepentingan nasional dan memastikan bahwa teknologi yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan privasi yang ketat.
Kesimpulan
DeepSeek telah muncul sebagai pemain signifikan dalam industri AI global, menawarkan solusi chatbot yang efisien dan canggih. Namun, kesuksesannya juga diiringi dengan berbagai kontroversi dan kekhawatiran terkait privasi, keamanan data, dan sensor. Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam adopsi teknologi AI lintas batas dan pentingnya kerangka kerja regulasi yang memastikan keamanan dan privasi pengguna di seluruh dunia.