Mengapa Kita Saling Membenci Karena Jokowi, Padahal Dalam Soal Wanita Kita Mempunyai Selera yang Sama

Mengapa kita sampai gontok-gontokan dan saling menyerang karena berbeda pandangan hanya soal Jokowi, padahal soal wanita kita sama-sama suka yang seperti Luna Maya?

Anggap saja ini peribahasa baru untuk menggambarkan bahwa karena berbeda pendapat dalam satu hal lalu kita saling bermusuhan. Bhakan saling menyerang dan membenci. Padahal dalam hal lain atau malah dalam banyak hal kita punya pandangan yang sama.

Dengan kata lain, sejatinya jangan sampai karena perbedaan pandangan dalam satu hal saja sampai membuat kita harus bermusuhan. Karena perbedaan satu hal saja membuat kita kehilangan akal sehat untuk menjalin hubungan dalam hal lain.

Baca juga :  Membangun Kejujuran Diri

Kenyataannya tidak tertutup kemungkinan dalam hal lain justru kita mempunyai pandangan yang sama dan sangat cocok. Ini sebenarnya perlu yang namanya keterbukaan hati untuk menyikapi perbedaan yang ada.

Andai saja ketika kita berbeda pendapat dengan seseorang bukan berarti kita harus menutupi diri untuk menjalin persahabatan. Mungkin dalam satu hal kita bisa berdebat panas. Tapi ketika membahas soal wanita kita bisa tertawa-tawa atau soal sepak bola ternyata kita sama-sama pendukung Barcelona.

Kalau kelembutan hati masih menyertai dan akal sehat masih berfungsi tentu kita akan menertawakan diri sendiri. Karena seorang Jokowi yang kita bela atau  benci setengah mati menyebabkan kita kehilangan kesempatan untuk membahas dengan asyik tentang Luna Maya atau tentang Messi. Lucu, bukan?

Baca juga :  Kenapa (Tak Lagi) Pilih Jokowi

Jangankan bagi yang kita belum saling mengenal secara baik seperti di dunia maya karena saling membela dan menjelekkan Jokowi misalnya.

Terkadang kita yang sudah saling mengenal baik di dunia nyata saja bisa terputus persahabatannya hanya karena berbeda pandangan dalam satu hal. Semua ini bisa terjadi disebabkan oleh yang namanya gengsi dan merasa benar sendiri.

Ya,kita memang suka mencari susah sendiri dengan lebih mengedepankan keegoan daripada mendengarkan suara hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *