Pada jaman sekarang ada pasangan suami istri yang lebih mementingkan pekerjaannya dengan berbagai alasan _salah satu alasan karena kebutuhan hidup_, sehingga ketika memiliki anak mereka pun tetap bekerja. Bagaimana pun anak tetap ada yang mengurus, menggunakan jasa baby sitter adalah salah satu pilihan.
Tetapi karena menggunakan pengasuh membutuhkan biaya yang cukup besar, orangtua merupakan pilihan yang terbaik untuk mengasuh anaknya. Selain memang agak susah mencari pengasuh yang baik, ada juga alasan tidak percaya dengan kerja pengasuh. Misalnya tidak telaten mengurus dan takut dibawa kabur.
Dalam hal ini dari pengamatan dan curhat dari para orangtua dan anak, ada yang memang terpaksa memakai jasa orangtuanya mengurus anaknya, masih menyisakan rasa tidak tega, ada perasaan bersalah.
Tapi ada juga yang suka-suka dengan menjadikan orangtuanya sebagai pengasuh dengan alasan untuk mengisi waktu orangtua yang banyak waktu luang. Padahal ada yang sampai stres mengurus cucu karena cucunya yang bandel minta ampun. Walau memang tidak sedikit orangtua yang senang-senang saja mengasuh cucunya.
Dari semua alasan mereka yang menggunakan jasa orangtuanya sebagai pengasuh, kebutuhan hidup yang mendesak menjadi alasan utama. Seperti yang dikemukakan seorang teman. Karena masih ada tanggung jawab mencicil rumah. Sementara penghasilannya tak seberapa, istri tetap harus kerja karena penghasilannya cukup memadai.
Saya merasa beruntung, walau dalam keadaan ekonomi yang morat-morit dan serba kekurangan, ketika punya anak, tidak sampai menggunakan jasa orangtua sebagai pengasuh. Jadi istri sepenuhnya mengurus anak saja di rumah.
Ada perasaan sungkan dan tidak tega bila orangtua yang telah bersusah payah mengurus saya sendiri sekarang harus dibebani mengurus cucunya. Rasanya sungguh tidak pantas mengganggu ketenangan orangtua untuk menikmati masa tuanya.
Saya hanya berpikir, seharusnya beban dan tanggung jawab mengurus anak itu adalah urusan kita sebagai orangtuanya. Bukan diserahkan kepada orangtua kita lagi. Betapa egoisnya kita kalau itu terjadi. Apapun alasanya saya pikir tidak logis. Buktinya saya yang hidup dalam ekonomi yang serba susah saja bias melewati hari tanpa harus membebani orangtua mengurusi cucunya.
Bang Kate ,kalau di ingat-ingat dulu orang bilang kita harus menikah dan punya anak kalau bisa anak perempuan , supaya bisa ngurusin kita di masa tua . Seorang kenalan bahkan bilang mau nikah dan punya anak supaya kalo nanti tua dan sakit-sakitan ada yang (sorry to say ) nyebokin dia .Ternyata eh ternyata semua tergantung bagaimana kita mendidik anak .Kalau sejak kecil sudah di didik jadi Ratu dan Raja maka saat dewasa oang tua jadi budaknya.
@KembangGoela, benar banget, karena dididik jadi ratu dan raja sehingga ketika punya anak tak tahu harus bagaimana mengurusnya, dan lagi lagi orangtua yang harus kena bagian mengurus cucu hhe :salaman
Manstaf 🙂
Mansatf pisan kang Edi
Berarti orang tua itu tak pernah ada kata pensiun ya? Bagaimana tidak selesai mengurus anak sendiri eh…ketiban berkat ngurus cucu…Saya ikut bersyukur juga Bung Kate, dengan segala keterbatasan saya tidak membebani orang tua untuk ikut mengurus cucu