Seperti dikutip dari situs resmi, Business 2 Community, Senin (3/3/2014), sebanyak 88% partisipan berusia 18-25 tahun menjalani hidupnya demi menjadi kaya raya. Ironisnya, hanya 10% pemuda saja yang menyatakan dirinya ingin hidup lebih baik dan menjadi lebih spiritual. [Liputan6.com].
Survei yang dilakukan secara online yang dikuti 579 pemuda dari berbagai negara tak tidak membuktikan bahwa kekayaan masih merupakan hal yang paling dicari. Hidup kaya raya masih menjadi impian. Omong-omong siapa yang tak mau jadi orang kaya?
Sementara untuk urusan keroanian atau spiritual hanya sedikit yang berminat. Namun tetap menandakan masih ada yang tertarik pada hal ini. Bagaimana dengan diri kita sendiri? Mungkin jawabanya: Kaya mau, rohani juga mau. Kalau bisa begitu, ada keseimbangan bagus adanya. Tapi…duniawi selalu menggoda iman.
Ada yang sewaktu hidup susah rohaninya luar biasa. Siang malam beribadah. Giliran kaya, bergelimang harta. Sibuk urusan duniawi. Urusan rohani jadi malas-malasan dan akhirnya malah pikun.
Tujuan hidup bagaimanapun adalah hal yang penting untuk kita pikirkan saat ini. Idealnya ada tujuan secara keduniawian ada untuk kerohanian, sehingga ada keseimbangan.
Namun jaman sekarang banyak di antara kita yang terpaksa mengutamakan pencarian hal yang berhubungan dengan keduniawian dengan segala pembenarannya. Menjadi kaya tentu tidak salah. Karena tidak ada ajaran agama yang melarang selama mendapatkannya sesuai dengan kebenaran.
Yang terpenting dalam pencarian keduniawian kita tidak lupa mencukupkan diri dengan keseimbangan pencarian kerohanian.
Semoga kita menjadi bagian dari mereka yang selalu mencari keseimbangan hidup dalam hal keduniawian maupun kerohanian.
tandanya usia dunia sudah semakin tua, tinggal menunggu saatnya..
semoga kita masih bisa berada di jalan yang benar
Sepertinya memang demikian boss
Berarti kata kuncinya kekayaan karakter Bung Kate, tentu mereka yang kaya secara karakter mampu memaknai kekayaan duniawi harus seimbang dengan kekayaan rohani