Disenangi Anak-anak
Si Dede itu entah punya mantra khusus apa, sehingga anak-anak kecil selalu suka bermain dengannya. kalau lagi pulang ke Lampung, dua ponakan yang masih kecil getol bermain dengannya. Giliran mau pulang, selalu bikin para ponakan sedih. Sampai pakai acara nangis segala.
Lain lagi di Tangerang sini, kalau saya sedang ke rumah adik, begitu mendengar suara motor para ponakan buru-buru ke luar. Yang ditanya adalah si Dede. Kalau saya pulang yang dipesan, lain kali kalau main lagi si Dedenya dibawa.
Perasaan jadi geli, maksudnya berusaha untuk tidak iri sama si Dede yang banyak fans-nya. Sebab banyak anak-anak sepermainan yang merindukannya.
Ada satu lagi, anak tetangga yang bisu, paling rajin main ke rumah mencari si Dede. Pernah si Dede pulang ke Lampung tanpa sepengetahuannya. Karena pintu selalu tertutup, sehingga ia menulis sepucuk surat yang dilempar melalui pagar. Kebetulan saya yang menemukan. Isinya menanyakan kenapa si Dede tidak ke luar-luar rumah, sedangkan ia sudah ketuk-ketuk pintu. Karena biasanya setiap hari mereka main bersama.
Ketika ada yang merindukan kita, pastinya kita memiliki keistimewaan atau ada hal yang menyenangkan yang kita miliki. Dari kejadian ini saya jadi berpikir, ingin juga rasanya ada yang merindukan. Bukan karena apa-apa, tapi karena ada hal yang baik dari diri ini yang dapat bermanfaat bagi orang lain.
Minimal jadi manusia selama hidup ada yang berarti. Ada hal baik yang dapat dikenang sebagai sejarah kehidupan kelak. Malu rasanya kalah sama si Dede yang dirindukan anak-anak lain.